Nomura Sekuritas Hengkang, Bisnis Underwriter-nya Anjlok 54%
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
18 July 2019 15:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah PT Deutsche Bank Sekuritas Indonesia dan PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia, pasar keuangan Tanah Air lagi-lagi menerima kabar ada perusahaan sekuritas asing lain yang juga akan melepas kursi Anggota Bursa (AB).
Perusahaan tersebut adalah PT Nomura Sekuritas Indonesia, broker asing berkode FG yang dimiliki oleh investor Hong Kong, Nomura International (Hong Kong).
Informasi tersebut didapat dari Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi pada Kamis ini (18/7/2019) di Gedung BEI.
"Tiga malahan [yang hengkang]. Ada Merrill Lynch, Nomura, sama Deutsche kan. Ini dalam arti akan ada aktivitasnya beberapa, bukan ditutup [seluruhnya]," ujar Inarno.
Dia menegaskan ketiga perusahaan asing tersebut tidak seluruhnya menghentikan aktivitas bisnis di Indonesia, beberapa lini usaha saja terutama perantara perdagangan efek (brokerage), dan tetap menjalankan bank investasi atau investment banking.
Data BEI mencatat, Nomura Sekuritas Indonesia memiliki izin usah sebagai penjamin emisi efek (underwriter) dan perantara perdagangan efek.
Melansir laporan keuangan perusahaan kuartal I-2019, total pemasukan perusahaan anjlok 12,38% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 39,66 miliar dari Rp 45,26 miliar. Kemudian, jika ditilik lebih dalam mayoritas (68,56%) pemasukan berasal dari transaksi signifikan dengan Nomura Group.
Momok dari pertumbuhan negatif pos pemasukan perusahaan, karena rendahnya pendapatan dari kegiatan underwriter (bisnis penjamin emisi). Pos pendapatan tersebut terperosok lebih dari setengahnya (54,23% YoY) menjadi Rp 5,45 miliar di kuartal I-2019, dari Rp 11,911 miliar di kuartal I-2018.
Untuk diketahui pendapatan dari pos underwriter seluruhnya berasal dari transaksi dengan Nomura Singapore Limited (NSL).
Sementara itu, pos pendapatan lainnya, yaitu lini usaha brokerage tumbuh cenderung stagnan dengan hanya naik 2,57% secara tahunan menjadi Rp 34,21 miliar. Sekitar 63,55% merupakan hasil transaksi dengan perusahaan yang tergabung dalam Nomura Group.
Meski total pendapatan perusahaan terkoreksi, pos laba bersih masih mampu tumbuh sampai 29,02% menjadi Rp 18,73 miliar. Torehan tersebut dapat dicapai perusahaan karena pos pendapatan bunga naik dari Rp 10,35 miliar menjadi Rp 14,83 miliar.
Profil Anggota Bursa di BEI mencatat, saham perusahaan dipegang mayoritas oleh Nomura Asia Pacific Holdings Co Ltd 80,8% yang berbasis di Jepang, sisanya dimiliki oleh Nomura International (Hong Kong) 11,4%, Nomura Holdings Inc 4,2%, PT Jan Darmadi Investindo 3%, dan PT Santini Lestari Lokaprima 0,6%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Tumbangnya broker asing.
[Gambas:Video CNBC]
(dwa/dwa) Next Article Usai Deutsche & Merrill, Kini Nomura Sekuritas Akan Hengkang
Perusahaan tersebut adalah PT Nomura Sekuritas Indonesia, broker asing berkode FG yang dimiliki oleh investor Hong Kong, Nomura International (Hong Kong).
Informasi tersebut didapat dari Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi pada Kamis ini (18/7/2019) di Gedung BEI.
"Tiga malahan [yang hengkang]. Ada Merrill Lynch, Nomura, sama Deutsche kan. Ini dalam arti akan ada aktivitasnya beberapa, bukan ditutup [seluruhnya]," ujar Inarno.
Data BEI mencatat, Nomura Sekuritas Indonesia memiliki izin usah sebagai penjamin emisi efek (underwriter) dan perantara perdagangan efek.
Melansir laporan keuangan perusahaan kuartal I-2019, total pemasukan perusahaan anjlok 12,38% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 39,66 miliar dari Rp 45,26 miliar. Kemudian, jika ditilik lebih dalam mayoritas (68,56%) pemasukan berasal dari transaksi signifikan dengan Nomura Group.
Momok dari pertumbuhan negatif pos pemasukan perusahaan, karena rendahnya pendapatan dari kegiatan underwriter (bisnis penjamin emisi). Pos pendapatan tersebut terperosok lebih dari setengahnya (54,23% YoY) menjadi Rp 5,45 miliar di kuartal I-2019, dari Rp 11,911 miliar di kuartal I-2018.
Untuk diketahui pendapatan dari pos underwriter seluruhnya berasal dari transaksi dengan Nomura Singapore Limited (NSL).
Sementara itu, pos pendapatan lainnya, yaitu lini usaha brokerage tumbuh cenderung stagnan dengan hanya naik 2,57% secara tahunan menjadi Rp 34,21 miliar. Sekitar 63,55% merupakan hasil transaksi dengan perusahaan yang tergabung dalam Nomura Group.
Meski total pendapatan perusahaan terkoreksi, pos laba bersih masih mampu tumbuh sampai 29,02% menjadi Rp 18,73 miliar. Torehan tersebut dapat dicapai perusahaan karena pos pendapatan bunga naik dari Rp 10,35 miliar menjadi Rp 14,83 miliar.
Profil Anggota Bursa di BEI mencatat, saham perusahaan dipegang mayoritas oleh Nomura Asia Pacific Holdings Co Ltd 80,8% yang berbasis di Jepang, sisanya dimiliki oleh Nomura International (Hong Kong) 11,4%, Nomura Holdings Inc 4,2%, PT Jan Darmadi Investindo 3%, dan PT Santini Lestari Lokaprima 0,6%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Tumbangnya broker asing.
[Gambas:Video CNBC]
(dwa/dwa) Next Article Usai Deutsche & Merrill, Kini Nomura Sekuritas Akan Hengkang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular