Rupiah Berpotensi Menguat, Pasar 'Restui' BI Turunkan Bunga?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 July 2019 07:38
Rupiah Berpotensi Menguat, Pasar 'Restui' BI Turunkan Bunga?
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi meenguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). 

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF hari ini, Kamis (18/7/2019), dibandingkan jelang penutupan pasar spot hari sebelumnya, mengutip Refinitiv:

PeriodeKurs 17 Juli (15:55 WIB)Kurs 16 Juli (07:24 WIB)
1 PekanRp 13.992Rp 13.961,5
1 BulanRp 14.045Rp 14.025
2 BulanRp 14.100,5Rp 14.071
3 BulanRp 14.160,5Rp 14.137,5
6 BulanRp 14.327,5,5Rp 14.300
9 BulanRp 14.479,5Rp 14.430,25
1 TahunRp 14.632,5Rp 14.619
2 TahunRp 15.282,7Rp 15.296,4
 
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 17 Juli pukul 15:38 WIB: 

PeriodeKurs
1 BulanRp 14.012
3 BulanRp 14.090
 
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,32% terhadap dolar AS. Rupiah sudah melemah dalam dua hari beruntun, dalam periode tersebut depresiasi mata uang Tanah Air adalah 0,43%. 


NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.  

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. 

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. 

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing. 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Sentimen yang akan mempengaruhi gerak rupiah hari ini adalah pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. 


Jika rupiah menguat hari ini, maka boleh dibilang pasar 'merestui' BI menurunkan suku bunga acuan. Tidak perlu khawatir pasar keuangan Indonesia menjadi kurang menarik karena suku bunga turun, sebab kini perekonomian domestik lebih butuh stimulus dalam bentuk penurunan suku bunga. 

Pada kuartal II-2019, BI memperkirakan ekonomi Indonesia melandai, tumbuh dalam laju yang kurang lebih sama dengan kuartal sebelumnya. Padahal pada kuartal II ada Ramadan, Idul Fitri, dan Pemilu yang semestinya mendongrak konsumsi. 

Landainya ekonomi kuartal II-2019 menandakan BI sudah perlu mengubah posisi dari menjaga stabilitas menjadi agen pendorong pertumbuhan ekonomi. Semoga pelonggaran kebijakan moneter bisa menjadi obat kuat yang membuat ekonomi Indonesia perkasa.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular