Pasar Sepi bin Landai, Rupiah Lesu Kena Profit Taking

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2019 16:15
Pasar Sepi bin Landai, Rupiah Lesu Kena <i>Profit Taking</i>
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Di tengah sepinya data dan sentimen, gerak rupiah kurang meyakinkan akibat terpaan ambil untung (profit taking). 

Pada Selasa (16/7/2019), US$ 1 dibanderol Rp 13.935 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Rupiah agak limbung hari ini, kadang menguat, kadang melemah. Tidak meyakinkan. Namun setidaknya dolar AS masih bisa dijaga di bawah Rp 14.000. 

Berikut pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

 

Senasib dengan rupiah, berbagai mata uang Asia juga melemah. Dolar Taiwan, ringgit Malaysia, dolar Singapura, yen Jepang, dan rupee India menemani rupiah di zona merah.

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16:07 WIB: 





(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Setelah kemarin ramai-ramai menguat, kini mata uang Asia melemah berjamaah di hadapan dolar AS. Jadi wajar saja kalau tema hari ini memang profit taking

Dalam sebulan terakhir, mata uang Asia (termasuk rupiah) memang begitu perkasa terhadap greenback. Rupiah menguat 2,73%, kemudian dolar Singapura menguat nyaris 1%, ringgit Malaysia menguat 1,63%, yen Jepang menguat 0,44%, dan bahkan rupee India begitu hebat dengan terapresiasi hampir 6%. 

Oleh karena itu, keuntungan yang didapat investor sudah lumayan besar. Profit taking akan selalu membayangi gerak mata uang Asia dan sepertinya itu terjadi hari ini. 


Kebetulan hari ini tepat untuk melakukan profit taking. Maklum, pasar sedang sepi. Nyaris tidak ada data atau berita penting yang bisa menggegerkan pasar. 

Melihat pasar yang landai, investor memanfaatkannya untuk ambil untung. Arus modal akan kembali masuk ketika ada berita atau data besar selanjutnya.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular