Emiten Ritel Dilibas E-Commerce, Siapa Berkinerja Terbaik?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 July 2019 17:33
MPPA & HERO Berdarah-darah, ACES dan AMRT Aman Terkendali
Foto: Muhammad Sabki
Dari tabel di bawah terlihat HERO dan MPPA gagal mengantongi keuntungan per akhir Maret 2019 dengan masing-masing mencatat kerugian Rp 3,52 miliar dan Rp 112,7 miliar pada kuartal I ini.

Sementara itu, meskipun tidak merugi beberapa emiten mencatatkan pertumbuhan laba bersih negatif, di antaranya LPPF, MAPI, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). ERAA dan TELE fokus pada penjualan ponsel dan produk telekomunikasi.



Lalu, dari daftar di atas, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) berhasil memimpin dari segi pencapaian laba bersih tertinggi dengan perolehan Rp 236,89 miliar. ACES ialah peritel produk-produk rumah tangga.

Akan tetapi, dari segi imbal hasil yang dihitung dari margin bersih (Net Profit Margin/NPM), maka PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menjadi jawara klasemen dengan perolehan 131,6%. Ini artinya laba bersih perusahaan pengelola toko ritel Indomaret ini berhasil melebihi pemasukan, bagaimana mungkin?

Setelah ditilik lebih seksama, pada kuartal pertama DNET membukukan keuntungan dari investasi jangka pendek mencapai Rp 123, 68 miliar dan laba dari entitas asosiasi senilai Rp 81,88 miliar.


Lebih lanjut, selain NPM tingkat imbal hasil perusahaan juga dapat dinilai dari return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).

ROA dan ROE mengindikasi kemampuan perusahaan memanfaatkan aset dan modal (ekuitas) untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi nilainya, semakin besar imbal hasil yang didapat perusahaan.

Dari segi ROA dan ROE, emiten ACES, MAPA, dan LPPF terbilang jauh lebih unggul dibandingkan yang lainnya karena hasil perhitungan mencapai dua digit. Sedangkan HERO dan MPPA mencatatkan nilai negatif karena membukukan kerugian.

Di lain pihak, nilai ROE dari Tiphone bahkan tidak dapat dihitung karena pada 3 bulan pertama tahun ini perusahaan mencatatkan nilai ekuitas negatif. Artinya total utang (liabilitas) melebihi jumlah aset, dimana ini merupakan pertanda awal kesulitan keuangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular