Kompak! Rupiah Melemah di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 July 2019 10:39
Gara-gara The Fed...
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pelemahan rupiah (dan mata uang Asia lainnya) bisa dibilang gara-gara Bank Sentral AS, The Federal Reserves/The Fed. Ada serangkaian agenda The Fed yang membuat investor wait and see

Pertama adalah paparan Ketua The Fed Jerome 'Jay' Powell di depan Komite Perbankan Senat pada Rabu pagi waktu Washington atau malam hari ini WIB. Paparan diagendakan berlangsung dua kali, yang kedua adalah Kamis pagi waktu Washington atau besok malam WIB. 

Dari paparan ini, investor akan mendapat pencerahan mengenai pandangan The Fed terhadap prospek ekonomi AS. Apakah pemulihan ekonomi masih solid dan on-track? Atau ada risiko besar yang membuat perlambatan ekonomi menjadi sebuah keniscayaan? 

Investor juga ingin mendapatkan petunjuk soal arah kebijakan suku bunga acuan ke depan. Jika The Fed masih optimistis terhadap perekonomian Negeri Paman Sam, maka penurunan suku bunga acuan mungkin tidak akan terlalu agresif. Namun kalau The Fed melihat ada risiko besar di perekonomian AS yang membutuhkan respons kebijakan moneter, maka pelaku pasar boleh berharap Federal Reserves bisa dipangkas lumayan dalam. 


Agenda kedua adalah rilis notula rapat (minutes of meeting) komite pengambil kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee/FOMC edisi Juni. Dalam rapat tersebut, Powell dan rekan memang mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. Namun pelaku pasar ingin menggali lebih dalam bagaimana 'suasana kebatinan' di sana. 

Apakah para petinggi The Fed semakin dovish dan siap menurunkan suku bunga secara agresif? Atau justru masih ada benih-benih optimisme sehingga pelonggaran kebijakan moneter belum diperlukan?  

Begitu banyak pertanyaan seputar The Fed yang ingin dicari jawabannya dalam dua agenda tersebut. Sembari menunggu, investor memilih bermain aman dan memeluk dolar AS.  

Pada pukul 10:28 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) masih menguat 0,01%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini naik 0,76%.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular