Orang Ini yang Membuat Rupiah Melemah: Jerome Powell

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 July 2019 09:28
Orang Ini yang Membuat Rupiah Melemah: Jerome Powell
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Nasib rupiah memang apes sejak awal pekan. 

Pada Rabu (10/7/2019) pukul 09:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.145. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Saat pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,04%. Depresiasi rupiah semakin dalam seiring perjalanan pasar. 

Pekan ini menjadi momentum pembalikan arah buat rupiah. Sepanjang pekan lalu, rupiah mampu menguat 0,32% di hadapan dolar AS. Namun pekan ini, rupiah terus saja melemah. 

 


Pagi ini, mata uang utama Asia bergerak variatif terhadap dolar AS. Selain rupiah, mata uang lain yang melemah adalah dolar Hong Kong, yen Jepang, yuan China, dolar Singapura, dan baht Thailand.
 

Namun depresiasi 0,14% membawa rupiah ke dasar klasemen mata uang Benua Kuning. Ya, pagi ini rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:06 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Sepertinya sentimen yang beredar hari ini masih sama seperti kemarin. Pelaku pasar cenderung menunggu paparan Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) di depan Kongres pada Rabu waktu Washington.  

Dalam paparan tersebut, investor menantikan bagaimana proyeksi The Fed terhadap prospek perekonomian AS. Pelaku pasar juga akan mencermati berbagai petunjuk yang akan mengarah ke kebijakan suku bunga. 


Jika The Fed masih optimistis terhadap perekonomian Negeri Paman Sam, maka penurunan suku bunga acuan mungkin tidak akan terlalu agresif. Namun kalau The Fed melihat ada risiko besar di perekonomian AS yang membutuhkan respons kebijakan moneter, maka pelaku pasar boleh berharap Federal Reserves bisa dipangkas lumayan dalam. 

Sepertinya pelaku pasar mulai melakukan penyesuaian. Awalnya pasar memperkirakan Powell dan kolega bisa menurunkan suku bunga acuan sampai tiga kali atau 75 basis poin (bps) sepanjang 2019. Akan tetapi rasanya investor mulai mengurangi ekspektasi mereka, penurunan dua kali atau 50 bps sudah cukup. 

Ini tercermin dari probabilitas yang digambarkan oleh CME Fedwatch. Peluang Federal Funds Rate turun 50 bps ke 1,75-2% pada akhir 2019 adalah 41,6%. Lebih tinggi ketimbang penurunan 75 bps menjadi 1,5-1,75% yaitu 34,2%. 

Namun untuk mendapat  petunjuk yang lebih pasti, tentunya harus menunggu paparan Powell. Oleh karena itu, investor saat ini memilih untuk bermain aman.  

Salah satu bentuknya adalah mengarahkan dana ke dolar AS. Pada pukul 09:21 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,04%.  



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular