Orang Ini yang Membuat Rupiah Melemah: Jerome Powell

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 July 2019 09:28
Arus Modal Masih Berpihak ke Dolar AS
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sepertinya sentimen yang beredar hari ini masih sama seperti kemarin. Pelaku pasar cenderung menunggu paparan Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) di depan Kongres pada Rabu waktu Washington.  

Dalam paparan tersebut, investor menantikan bagaimana proyeksi The Fed terhadap prospek perekonomian AS. Pelaku pasar juga akan mencermati berbagai petunjuk yang akan mengarah ke kebijakan suku bunga. 


Jika The Fed masih optimistis terhadap perekonomian Negeri Paman Sam, maka penurunan suku bunga acuan mungkin tidak akan terlalu agresif. Namun kalau The Fed melihat ada risiko besar di perekonomian AS yang membutuhkan respons kebijakan moneter, maka pelaku pasar boleh berharap Federal Reserves bisa dipangkas lumayan dalam. 

Sepertinya pelaku pasar mulai melakukan penyesuaian. Awalnya pasar memperkirakan Powell dan kolega bisa menurunkan suku bunga acuan sampai tiga kali atau 75 basis poin (bps) sepanjang 2019. Akan tetapi rasanya investor mulai mengurangi ekspektasi mereka, penurunan dua kali atau 50 bps sudah cukup. 

Ini tercermin dari probabilitas yang digambarkan oleh CME Fedwatch. Peluang Federal Funds Rate turun 50 bps ke 1,75-2% pada akhir 2019 adalah 41,6%. Lebih tinggi ketimbang penurunan 75 bps menjadi 1,5-1,75% yaitu 34,2%. 

Namun untuk mendapat  petunjuk yang lebih pasti, tentunya harus menunggu paparan Powell. Oleh karena itu, investor saat ini memilih untuk bermain aman.  

Salah satu bentuknya adalah mengarahkan dana ke dolar AS. Pada pukul 09:21 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,04%.  



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular