Lagi dan Lagi, Dua Emiten Listing Kena Auto Reject!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 July 2019 09:53
Harga saham dua emiten baru yang mencatatkan saham di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak langsung naik.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten baru yang mencatatkan saham di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak langsung naik hingga ke batas atas atau auto reject atas (ARA) pada Rabu ini (10/7/2019).

Data perdagangan BEI menunjukkan, saat diperdagangkan di hari pertama, saham PT Inocycle Technology Group Tbk. (INOV) mengalami kenaikan 49,6% ke Rp 374/saham dari harga pembukaan Rp 250/saham.

Saham INOV diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 1 kali dengan volume 20 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 748.000.



Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% ke 6.393,19 dan terus naik menyentuh level psikologis baru 6.400.


Dalam penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) ini, INOV memperoleh dana senilai Rp 152 miliar dengan melepas sebanyak 608 juta saham baru atau setara dengan 33,62% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.


Dana ini akan digunakan sebagian besar untuk pembayaran utang-utang perusahaan dengan porsi 40%, sebesar 30% digunakan untuk pengembangan bisnis baru dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Perusahaan ini bergerak di bidang industri serap staple buatan dan industri non-woven (bukan tenun). Perusahaan didukung lima pabrik di wilayah Tangerang (Banten) dan Jawa Tengah.


Adapun emiten lainnya yang juga tercatat sahamnya yakni PT Arkha Jayanti Persada Tbk. (ARKA). Saham ARKA melejit 50% ke Rp 354/saham saat pencatatan perdananya, dari harga pembukaan Rp 236/saham. 

Batas auto reject untuk kenaikan harga saham IPO di hari pertama yakni 50% (dua kali lipat dari perdagangan reguler, 25%) untuk range harga saham Rp 200-5.000/saham.

Saham ARKA diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 3 kali dengan volume 116 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 4,11 juta.


ARKA memperoleh dana sebesar Rp 118 miliar dan melepas 500 juta sahamnya melalui IPO ini.

Seluruh dana ini akan akan digunakan perusahaan seluruhnya untuk modal kerja, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan. Saat ini kapasitasnya baru mencapai 20% dan akan ditingkatkan menjadi 70%-80%.

Perusahaan menjalankan bisnis teknik dan manufaktur alat berat dan konstruksi baja. Perusahaan didukung pabrik di wilayah Jawa Barat.
Saat masa penawaran, saham ini mencatatkan oversubscribe atau kelebihan permintaan sebanyak 1,84 kali dari total saham yang ditawarkan.

Simak minat IPO saham cenderung turun?

[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular