
Saham Otomotif Hingga Bahan Kimia Anjlok, Bursa Eropa Melemah
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
10 July 2019 06:45

Brussels, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Selasa (9/7/2019) waktu setempat. Hal itu dipicu anjloknya kinerja saham antara lain otomotif hingga sikap investor yang menunggu arah kebijakan The Fed.

Dilansir CNBC International, Pan-European Stoxx 600 sementara melemah 0,5% pada penutupan. Pasar terseret oleh kinerja saham otomotif yang merosot hampir 1,6% serta sektor bahan kimia yang pada akhir sesi anjlok lebih dari 1%.
Pasar juga sedang menunggu langkah The Fed yang diyakini akan menurunkan suku bunga acuan pada akhir bulan ini. Wall Street pun melemah di mana Dow Jones Industrial Average anjlok tiga hari berturut-turut.
Terkait Deutsche Bank, para pekerja mulai meninggalkan kantor mereka di New York, London, Sydney dan Tokyo pada Senin ketika pemberi pinjaman Jerman mulai memangkas 18 ribu pekerjaan dalam restrukturisasi senilai 7,4 miliar euro. Saham bank itu terus jatuh hingga 4%, sementara sektor perbankan Eropa juga mengalami kerugian 0,75%.
Data lain yang juga dicermati adalah penjualan ritel di Inggris naik, namun mencatatkan laju yang terlambat dalam setahun terakhir. Ini lantaran ada kekhawatiran bahwa Brexit akan membebani konsumen.
Pertumbuhan penjualan rata-rata melemah menjadi 0,6% dalam 12 bulan terakhir hingga Juni. Demikian laporan yang disampaikan oleh British Retail Consortium.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Investor Waswas, Bursa Eropa Ikut Anjlok Mengekor Wall Street

Dilansir CNBC International, Pan-European Stoxx 600 sementara melemah 0,5% pada penutupan. Pasar terseret oleh kinerja saham otomotif yang merosot hampir 1,6% serta sektor bahan kimia yang pada akhir sesi anjlok lebih dari 1%.
Pasar juga sedang menunggu langkah The Fed yang diyakini akan menurunkan suku bunga acuan pada akhir bulan ini. Wall Street pun melemah di mana Dow Jones Industrial Average anjlok tiga hari berturut-turut.
Terkait Deutsche Bank, para pekerja mulai meninggalkan kantor mereka di New York, London, Sydney dan Tokyo pada Senin ketika pemberi pinjaman Jerman mulai memangkas 18 ribu pekerjaan dalam restrukturisasi senilai 7,4 miliar euro. Saham bank itu terus jatuh hingga 4%, sementara sektor perbankan Eropa juga mengalami kerugian 0,75%.
Data lain yang juga dicermati adalah penjualan ritel di Inggris naik, namun mencatatkan laju yang terlambat dalam setahun terakhir. Ini lantaran ada kekhawatiran bahwa Brexit akan membebani konsumen.
Pertumbuhan penjualan rata-rata melemah menjadi 0,6% dalam 12 bulan terakhir hingga Juni. Demikian laporan yang disampaikan oleh British Retail Consortium.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Investor Waswas, Bursa Eropa Ikut Anjlok Mengekor Wall Street
Most Popular