Asing Borong Rp 700 M Lebih, IHSG Kokoh di Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 July 2019 16:40
The Fed Diekspektasikan Tak Kalem-kalem Amat
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell
Memudarnya optimisme bahwa Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps (basis poin) pada bulan ini juga menjadi faktor yang melandasi aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

Pada hari Jumat (5/7/2019), angka penciptaan lapangan kerja AS (sektor non-pertanian) periode Juni 2019 diumumkan sebanyak 224.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 162.000, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian tersebut juga jauh mengalahkan capaian pada bulan Mei yang sebanyak 72.000 saja.

Data tenaga kerja menjadi sangat penting lantaran dipantau dengan ketat oleh The Fed guna merumuskan kebijakan suku bunga acuannya.

Kini, The Fed hanya diekspektasikan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam pertemuannya pada akhir bulan ini.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 9 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 95,1%, melonjak dari posisi minggu lalu yang sebesar 75%.

Sementara itu, peluang suku bunga acuan diturunkan hingga 50 bps kini hanya tersisa 4,9%, dari yang sebelumnya 25% pada pekan lalu.

Dikhawatirkan, absennya pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang signifikan bisa membuat perekonomian AS berikut perekonomian dunia mengalami yang namanya hard landing.

Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan perekonomian AS tumbuh sebesar 2,5% pada tahun 2019, sebelum kemudian turun drastis menjadi 1,7% pada tahun 2020. Pada tahun 2018, perekonomian AS tumbuh hingga 2,9%, menandai laju pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2015 silam.

(ank/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular