Analisis

Belum Ada Sentimen Baru, Rupiah Masih Gitu-Gitu Aja

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 July 2019 12:06
Rupiah kembali melemah melawan dolar AS pada Selasa, dengan pola pergerakan biasa saja beberapa hari ke belakang.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (9/7/19), dengan pola pergerakan yang biasa saja beberapa hari ke belakang.

Mata Uang Garuda cenderung bergerak di kisaran Rp 14.080-14.180 sejak 21 Juni lalu, dan terus bolak balik di level tersebut, bisa dikatakan rupiah kini sedang dalam fase konsolidasi. Perlu sentimen baru untuk membuat rupiah lepas dari rentang tersebut, entah itu melanjutkan penguatan ke bawah Rp 14.080, atau malah melemah ke atas Rp 14.180.



Pasca rilis data tenaga kerja AS Jumat (5/7/19) lalu, spekulasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berubah dari tiga kali di tahun ini, menjadi maksimal dua kali di tahun ini.

Ini terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group, yang menunjukkan probabilitas tertinggi suku bunga The Fed di akhir tahun adalah 1,75%-2%. Ini berarti ada dua kali pemangkasan masing-masing 25 basis poin dari level saat ini 2,25%-2,50%. Akibatnya, dolar AS meraih momentum penguatan, tetapi rupiah masih cukup kuat menahan dolar.

Dari dalam negeri, rupiah mendapat sentimen positif dari peningkatan cadangan devisa Indonesia. Posisi cadangan devisa Indonesia per akhir bulan Juni 2019 dilaporkan US$ 123,82 miliar atau melonjak sebesar US$ 3,5 miliar dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan keterangan Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada hari Jumat, penyebab peningkatan cadangan devisa Indonesia adalah penerimaan devisa migas dan valas lainnya. Pada pukul 11:36 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran 14.125/US$, melansir data investing.com



Analisis Teknikal

Belum Ada Sentimen Baru, Rupiah Masih Gitu-gitu AjaGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian 
Sumber: MetaTrader 5


Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20 /rerata 20 hari (garis merah).

Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih di wilayah negatif, tetapi histogramnya sudah mulai masuk ke wilayah positif yang menggambarkan untuk jangka menengah tekanan terhadap dolar AS sudah mulai berkurang.

Belum Ada Sentimen Baru, Rupiah Masih Gitu-gitu AjaGrafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, rupiah berada di kisaran MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan di bawah MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic bergerak turun dan masih cukup jauh dari wilayah jenuh jual (oversold)

Belum ada perubahan level-level yang menjadi support (tahanan bawah) ataupun resisten (tahanan atas). Support berada di kisaran Rp 14.115, jika mampu ditembus, rupiah berpeluang memangkas pelemahan dan kembali menuju area Rp 14.082.

Sementara resisten berada di level p 14.152, jika mampu dilewati Mata Uang Garuda berpotensi melemah ke level Rp 14.180.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular