Ulasan Teknikal IHSG

Dibuka Melemah Tipis, Masih Ada Asa IHSG di Akhir Pekan!

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 July 2019 09:03
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke jalur penguatan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke jalur penguatan setelah mengalami koreksi pada perdagangan Rabu pekan ini. Pada perdagangan Kamis kemarin (4/7/2019), IHSG berhasil ditutup naik 0,21% ke level 6.375,97.

Untuk perdagangan hari ini, Jumat (5/7/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat. Adapun rentang pergerakannya berpotensi terjadi pada level 6.350 hingga 6.450.

Namun pada pembukaan pasar pagi ini di sesi I, IHSG ternyata melemah tipis 0,04% di level 6.373,32, senada dengan pembukaan bursa Asia yang juga amblas.

Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama diliburkan karena memperingati hari kemerdekaan AS (Independence Day).


Dari dalam negeri, penguatan IHSG kemarin didorong faktor eksternal yakni sentimen positif dari perang dagang AS-China. Kedua belah pihak mengkonfirmasi bahwa akan kembali bertemu pekan depan.

Semakin membaiknya kondisi dan situasi global membuat investor asing yang sempat mencatatkan net sell hingga Rp 150 miliar di pasar reguler menjadi berbalik arah. Asing pada perdagangan kemarin membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 6,03 miliar.

Dari sisi teknikal, IHSG menunjukkan tanda-tanda penguatan hingga akhir perdagangan sore nanti. Hal ini terlihat dari posisinya yang kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).

Hai Investor! IHSG Berikan Tanda-Tanda Menguat Akhir PekanSumber: Refinitif

Pola lilin putih pendek (short white candle) pada hari ini menggambarkan kontinuitas dari tren kenaikan IHSG. Secara jangka menengah, IHSG bergerak naik (uptrend) yang terlihat dari posisinya yang bergerak di atas MA20 dan MA50.

Potensi IHSG menutup pekan dengan kembali bergerak di atas 6.400 cukup terbuka, mengingat IHSG belum menyentuh level jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular