Jelang Rilis Data Tenaga Kerja, Indeks Dolar Masih Defensif

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 July 2019 21:11
Pelaku pasar agak berhati-hati jelang rilis data tenaga kerja non-farm payroll, rata-rata upah per jam, & angka pengangguran
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih defensif pada perdagangan Kamis (4/7/19), jelang rilis data tenaga kerja AS Jumat besok.

Data tenaga kerja merupakan salah satu acuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menentukan kebijakan moneter, bisa jadi rilis data besok akan menentukan apakah suku bunga akan dipangkas atau dipertahankan pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia) nanti.

Pada pukul 20:10 WIB, indeks dolar berada di level 96,791 atau menguat tipis 0,02%, melansir data Refinitiv. Rabu kemarin indeks yang dibentuk dari enam mata uang dan digunakan mengukur kekuatan dolar juga naik tipis 0,04%.



Pelaku pasar sedikit berhati-hati jelang rilis data tenaga kerja yang terdiri dari penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran.

Tanda-tanda mengecewakannya data tenaga kerja AS sudah terlihat dari rilis data Automatic Data Processing Inc. (ADP) Rabu kemarin. ADP melaporkan sektor swasta AS menyerap tenaga kerja sebanyak 102.000 orang pada bulan Juni. Jumlah tersebut memang menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan Mei sebanyak 41.000 orang.



Namun, angka di bulan Mei ini merupakan yang terendah sejak Maret 2010, sehingga kenaikan di bulan Juni terbilang mengecewakan, apalagi masih di bawah prediksi di Reuters sebanyak 140.000 orang.

Data dari ADP biasanya dijadikan acuan untuk memprediksi rilis data non-farm payroll Jumat pukul 19:30 WIB besok.

Sehari sebelum rilis data tersebut, probabilitas pemangkasan suku bunga masih belum banyak berubah dibandingkan Rabu kemarin. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 72,4% suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 2%-2,25%.

Probabilitas suku bunga dipangkas sebesar 50 basis poin menjadi 1,75%-2% sebesar 27,6%, sementara peluang suku bunga di tahan 2,25%-2,5% sebesar 0% alias tidak ada. Artinya pelaku pasar melihat suku bunga di AS pasti akan dipangkas di bulan ini.

Namun probabilitas tersebut bisa berubah tergantung rilis data tenaga kerja AS besok.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Cuan Selangit! Ini Mata Uang yang Bikin Dolar AS Takluk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular