GWM Dilonggarkan, Likuiditas BRI & Mandiri Nambah Rp 8,5 T
Yanurisa Ananta,
CNBC Indonesia
04 July 2019 17:41
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah untuk memompa likuiditas ke perbankan sudah mulai terasa. Mulai 1 Juli 2019 GWM bank konvensional dan bank syariah turun 50 bps.
Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Panji Irawan mengatakan Bank Mandiri mendapatkan likuiditas tambahan sebesar Rp 4 triliun dari penurunan GWM.
"Setengah persen dari DPKÂ itu dia punya kelonggaran. Sebelumnya ditaruh di GWMÂ sekarang berubah menjadi tunai. Bisa dipakai buat macam-macam, segala tujuan," ujar Panji ketika ditemu di Gedung DPR, Kamis (4/7/2019).
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo mengatakan dari pelonggaran GWM, BRI mendapatkan tambahan likuiditas sebesar Rp 4,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan BRI untuk menyalurkan kredit dan menjaga loan to deposit ratio (LDR).
"Kita jaga itu LDR, kan rata-rata agak tinggi ya. Dengan begitu LDRÂ bisa agak rendah bisa lebih likuidlah bank sekarang. Jadi bagus itu kebijakan itu," ujar Haru.
"Likuiditas yang ada itu harus banyak, jadi lebih siap dari sisi layanan karena kalau ada penarikan dana itu ada cash yang bisa kita pakai."
Sebelumnya, BI menurunkan GWMÂ rupiah bank konvensional jadi 6% dan GWMÂ bank syariah menjadi 4%. Penurunan GWMÂ ini membuat likuiditas perbankan bertambah Rp 25 triliun.
(roy/roy)
Next Article
BI Punya Ruang Turunkan Bunga Acuan 25 Bps, Asal...
Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Panji Irawan mengatakan Bank Mandiri mendapatkan likuiditas tambahan sebesar Rp 4 triliun dari penurunan GWM.
"Setengah persen dari DPKÂ itu dia punya kelonggaran. Sebelumnya ditaruh di GWMÂ sekarang berubah menjadi tunai. Bisa dipakai buat macam-macam, segala tujuan," ujar Panji ketika ditemu di Gedung DPR, Kamis (4/7/2019).
"Kita jaga itu LDR, kan rata-rata agak tinggi ya. Dengan begitu LDRÂ bisa agak rendah bisa lebih likuidlah bank sekarang. Jadi bagus itu kebijakan itu," ujar Haru.
"Likuiditas yang ada itu harus banyak, jadi lebih siap dari sisi layanan karena kalau ada penarikan dana itu ada cash yang bisa kita pakai."
Sebelumnya, BI menurunkan GWMÂ rupiah bank konvensional jadi 6% dan GWMÂ bank syariah menjadi 4%. Penurunan GWMÂ ini membuat likuiditas perbankan bertambah Rp 25 triliun.
(roy/roy)