
Rumor Gojek Caplok 20% Saham, Bos Blue Bird: Kami Terbuka...
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 July 2019 17:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Noni Sri Ayati Purnomo buka suara mengenai kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar terkait dengan rencana Gojek mencaplok 20% saham Blue Bird.
Rumor Gojek masuk ke Blue Bird sebetulnya sudah mengemuka sejak Mei lalu. Kala itu, Gojek yang memiliki valuasi US$ 10 miliar (data The Global Unicorn Club, CBInsights) sempat dikabarkan akan masuk lewat penerbitan saham baru atau rights issue.
Dalam perkembangan terbaru, Gojek dikabarkan bakal membeli 20% dan sudah menunjukkan penasihat investasi, Morgan Stanley untuk mengatur proses ini.
Noni Purnomo menyatakan, sebagai perusahaan publik, pada dasarnya Blue Bird selalu terbuka bagi siapa saja yang berminat membeli saham perseroan. Namun, mengenai rumor di pasar mengenai Gojek, pihaknya belum menerima konfirmasi dari Gojek.
"Karena kami perusahaan publik, kami terbuka kepada siapa saja yang ingin membeli saham Blue Bird, tetapi kan musti ditanyakan, saya baca juga da keinginan dari pihak Go-Jek, baiknya ditanya pihak yang berkeinginan," kata Noni di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Menurut Noni, bila Gojek sudah berminat membeli 20% saham Blue Bird, manajemen sudah pasti akan menyampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Kalau ada konfirmasi itu kita harus menyatakan, karena kita perusahaan publik, ada governance-nya," jelas dia.
Dia menjelaskan, hingga saat ini memang belum ada pembicaraan Gojek mengenai penyertaan saham kepada perseroan. Namun, selama ini perseroan mempunyai kerja sama operasi dengan Gojek melalui layanan Go-Blue Bird yang diresmikan pada 30 Maret 2019.
Go-Blue Bird menjadi jenis layanan baru di aplikasi Gojek. Dalam layanan ini, pengguna aplikasi bisa memesan kendaraan khusus untuk taksi Blue Bird. "Selama ini kita mempunyai kerja sama operasi dengan Gojek, itu yang masih kita teruskan," kata dia.
Harga saham emiten dengan kode saham BIRD ini mendadak melesat 3,83% di level Rp 2.980/saham pada perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia. Rumor Gojek yang dikabarkan akan masuk ke perusahaan taksi ini membuat investor lokal melakukan pembelian.
Data penutupan perdagangan, Rabu (3/7/2019), menunjukkan investor asing justru melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 107 miliar di semua pasar (pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 88 miliar). Nilai transaksi saham BIRD hari ini yakni Rp 33,49 miliar dengan volume perdagangan 11,35 juta saham.
Secara tahun berjalan (year to date), saham BIRD dilepas asing hingga mencapai Rp 426 miliar di semua pasar, sementara pergerakan saham pada periode ini masih mencetak gain atau naik 3,83%.
Simak pernyataan bos Blue Bird soal Gojek.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Blue Bird Pangkas Gaji Direksi & Komisaris, Tak Ada PHK!
Rumor Gojek masuk ke Blue Bird sebetulnya sudah mengemuka sejak Mei lalu. Kala itu, Gojek yang memiliki valuasi US$ 10 miliar (data The Global Unicorn Club, CBInsights) sempat dikabarkan akan masuk lewat penerbitan saham baru atau rights issue.
Dalam perkembangan terbaru, Gojek dikabarkan bakal membeli 20% dan sudah menunjukkan penasihat investasi, Morgan Stanley untuk mengatur proses ini.
![]() |
Noni Purnomo menyatakan, sebagai perusahaan publik, pada dasarnya Blue Bird selalu terbuka bagi siapa saja yang berminat membeli saham perseroan. Namun, mengenai rumor di pasar mengenai Gojek, pihaknya belum menerima konfirmasi dari Gojek.
"Karena kami perusahaan publik, kami terbuka kepada siapa saja yang ingin membeli saham Blue Bird, tetapi kan musti ditanyakan, saya baca juga da keinginan dari pihak Go-Jek, baiknya ditanya pihak yang berkeinginan," kata Noni di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Menurut Noni, bila Gojek sudah berminat membeli 20% saham Blue Bird, manajemen sudah pasti akan menyampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Kalau ada konfirmasi itu kita harus menyatakan, karena kita perusahaan publik, ada governance-nya," jelas dia.
Dia menjelaskan, hingga saat ini memang belum ada pembicaraan Gojek mengenai penyertaan saham kepada perseroan. Namun, selama ini perseroan mempunyai kerja sama operasi dengan Gojek melalui layanan Go-Blue Bird yang diresmikan pada 30 Maret 2019.
Go-Blue Bird menjadi jenis layanan baru di aplikasi Gojek. Dalam layanan ini, pengguna aplikasi bisa memesan kendaraan khusus untuk taksi Blue Bird. "Selama ini kita mempunyai kerja sama operasi dengan Gojek, itu yang masih kita teruskan," kata dia.
Harga saham emiten dengan kode saham BIRD ini mendadak melesat 3,83% di level Rp 2.980/saham pada perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia. Rumor Gojek yang dikabarkan akan masuk ke perusahaan taksi ini membuat investor lokal melakukan pembelian.
Data penutupan perdagangan, Rabu (3/7/2019), menunjukkan investor asing justru melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 107 miliar di semua pasar (pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 88 miliar). Nilai transaksi saham BIRD hari ini yakni Rp 33,49 miliar dengan volume perdagangan 11,35 juta saham.
Secara tahun berjalan (year to date), saham BIRD dilepas asing hingga mencapai Rp 426 miliar di semua pasar, sementara pergerakan saham pada periode ini masih mencetak gain atau naik 3,83%.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Blue Bird Pangkas Gaji Direksi & Komisaris, Tak Ada PHK!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular