Sri Mulyani Proyeksi PDB RI Q2 Tumbuh Hingga 5,13%

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
02 July 2019 15:02
Sri Mulyani Proyeksi PDB RI Q2 Tumbuh hingga 5,13%.
Foto: Ilustrasi gedung (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja dan fakta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Adapun periode kinerja APBN yang dipaparkan per 31 Mei 2019.

Sri Mulyani menjelaskan, di kuartal I-2019, perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh 5,07%. Capain itu cukup baik di tengah tantangan global.

Sedangkan untuk kuartal II-2019 juga diramal masih akan tumbuh di atas 5%. Kemudian hingga akhir tahun diproyeksi lebih rendah dari target di APBN tahun ini.

Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)


"Pertumbuhan ekonomi sampai kuartal I 5,07%. Di kuartal II kami perkirakan 5,02%-5,13%. Kami buat outlook 2019 di 5,2% lebih rendah 0,1% dari APBN," ujar Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Rapat kali ini dipimpin oleh pimpinan Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Supriyatno. Turut hadir antara lain Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Heru Pambudi, Dirjen Pajak Kemenkeu Robert Pakpaha dan Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani.

Sementara itu, untuk inflasi juga dinilai masih terjaga dengan baik dengan realisasi di kuartal I-2019 tercatat 2,48%. Sedangkan untuk akhir tahun di proyeksi akan terkendali sebesar 3,12%.



Selanjutnya, nilai tukar rupiah juga diproyeksi akan lebih kuat dibandingkan dengan target di APBN hingga akhir tahun.

"Rata-rata rupiah Rp14.270, ini dibandingkan ytd Rp14.197. Untuk outlook 2019 kami buat dan diperkirakan Rp14.250, lebih kuat dari asumsi awal di Rp15.000," jelasnya.

Untuk SPN 3 bulan di kuartal I-2019, realisasinya mencapai 5,8%. Kemudian hingga akhir tahun di proyeksi akan capai 5,81%. Sementara itu, untuk semester II-2019 ada penurunan untuk SPN 3 Bulan.

"Di semester kedua ada koreksi ke bawah sehingg outlook 5,6%," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Belanja Modal Baru Rp4,3 T, Apa Jurus Sri Mulyani?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular