Sri Mulyani Khawatir Resesi 'Serang' Negara Maju di 2020
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 August 2019 18:58
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini kondisi global masih penuh tantangan bagi seluruh negara di dunia. Tidak hanya bagi negara berkembang, negara maju juga menunjukkan perlemahan perekonomian karena perang dagang memanas disertai ketidakpastian Brexit.
Menurut Sri Mulyani, jika tantangan itu berlanjut hingga tahun depan, maka dikhawatirkan akan terjadi resesi di negara-negara maju. Dengan demikian maka ekonomi akan semakin turun dan permintaan dunia melemah.
"Dengan adanya pertumbuhan yang melemah dan perdagangan internasional yang melemah, maka seluruh indikator menunjukkan bahwa apabila tren ini berlanjut, maka tahun 2020 dikhawatirkan akan terjadi resesi, terutama di negara-negara maju," ujar Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Menurut dia, dengan kondisi tersebut, maka banyak negara yang merespons dengan membuat kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan ini sudah memasukkan kekhawatiran mengenai pelemahan ekonomi global, perdagangan global hingga terjadinya resesi.
"Jadi fiskal dan moneter dari para policy makers dari negara-negara, terutama yang sudah mengalami tren atau tanda-tanda pelemahan seperti Jerman, Eropa, negara-negara di Meksiko, Brasil, Argentina, semua sudah masuk dalam pertumbuhan negatif," kata Sri Mulyani.
Bahkan, lanjut eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, negara-negara Eropa mendapatkan tantangan lebih karena ada tambahan ketidakpastian dari Brexit. Ini menambahkan potensi penurunan proyeksi ekonomi mereka.
"Sehingga, dari sisi kebijakan, baik fiskal maupun moneter diperkirakan akan jadi lebih supportive dan ini diharapkan bisa menetralisir potensi terjadinya perlemahan yang berlanjut atau resesi," ujar Sri Mulyani.
(miq/miq) Next Article Simak Nih, Pernyataan Sri Mulyani Soal Ketidakberesan Global
Menurut Sri Mulyani, jika tantangan itu berlanjut hingga tahun depan, maka dikhawatirkan akan terjadi resesi di negara-negara maju. Dengan demikian maka ekonomi akan semakin turun dan permintaan dunia melemah.
"Dengan adanya pertumbuhan yang melemah dan perdagangan internasional yang melemah, maka seluruh indikator menunjukkan bahwa apabila tren ini berlanjut, maka tahun 2020 dikhawatirkan akan terjadi resesi, terutama di negara-negara maju," ujar Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
"Jadi fiskal dan moneter dari para policy makers dari negara-negara, terutama yang sudah mengalami tren atau tanda-tanda pelemahan seperti Jerman, Eropa, negara-negara di Meksiko, Brasil, Argentina, semua sudah masuk dalam pertumbuhan negatif," kata Sri Mulyani.
Bahkan, lanjut eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, negara-negara Eropa mendapatkan tantangan lebih karena ada tambahan ketidakpastian dari Brexit. Ini menambahkan potensi penurunan proyeksi ekonomi mereka.
"Sehingga, dari sisi kebijakan, baik fiskal maupun moneter diperkirakan akan jadi lebih supportive dan ini diharapkan bisa menetralisir potensi terjadinya perlemahan yang berlanjut atau resesi," ujar Sri Mulyani.
(miq/miq) Next Article Simak Nih, Pernyataan Sri Mulyani Soal Ketidakberesan Global
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular