Mau Rights Issue Rp 1,99 T, Saham Hotel Mandarine Melesat 25%

tahir saleh, CNBC Indonesia
01 July 2019 12:26
PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) memimpin deretan top gainers.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Hotel Mandarin Regency Tbk (HOME) memimpin deretan top gainers atau saham dengan penguatan tertinggi setelah sahamnya meroket 25% di level Rp 100/saham pada penutupan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/7/2019).

Data perdagangan menunjukkan, saham HOME ditransaksikan hingga Rp 165,44 miliar dengan volume perdagangan 1,82 miliar saham dengan kapitalisasi pasar Rp 808 miliar.

Dalam 6 hari perdagangan terakhir sejak akhir Juni lalu, saham HOME sebetulnya masih mencatatkan penurunan hingga 5% dan secara tahun berjalan atau year to date minus 14%.

Asing hari ini masuk mencapai Rp 842 juta dan year to date investor asing membukukan beli bersih Rp 3,78 miliar.


Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Senin ini, perseroan akan menggelar paparan publik pada Kamis 4 Juli mendatang di Permata Hijau, Jakarta.

Dokumen paparan publik mengungkapkan perseroan akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue dengan target dana hingga Rp 1,99 triliun, dengan nilai nominal Rp 100/saham. Adapun harga pelaksanaan rights issue belum diumumkan.

"Dana tersebut setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal Kerja perseroan atau entitas anak," tulis manajemen perseroan, dikutip CNBC Indonesia, Senin (1/7/2019).

Selain itu, rencana bisnis tahun ini ialah m
elakukan renovasi gedung utama hotel dengan konsep Mixed Use dan mengoperasikan budget hotel yang berlokasi di sayap kanan bangunan utama guna menaikkan pendapatan perseroan.

Tahun ini, strategi perseroan ialah membidik pendapatan dari unit usaha GVC (Goodway Vacation Club) yaitu sebesar Rp 30 miliar, naik sebesar 3% dari pencapaian tahun 2018. Adapun hotel perseroan pada tahun 2019 ini diperkirakan masih dalam tahap renovasi sehingga belum ada kontribusi pendapatan,

Selain itu, tahun ini, diproyeksikan perseroan masih mengalami kerugian karena salah satu unit usaha yaitu hotel belum beroperasi.

"
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, perseroan menganggarkan capex [belanja modal] yang cukup material, namun jumlah baru bisa diketahui setelah tahu hasil exercise rights issue."

Pada tahun lalu, HOME mengalokasikan capex sebesar Rp 10,14 miliar, lebih kecil dibanding tahun 2017 sebesar Rp 31,37 miliar. Penurunan tersebut karena pada tahun 2018 adalah tahap penyelesaian renovasi gedung budget hotel milik perseroan.

Saksikan Video Sentimen Positif Buka Peluang Reli Lanjutan IHSG

[Gambas:Video CNBC]


(tas/dob) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular