
Jokowi Presiden Lagi, Kok Penguatan Rupiah Tidak Tinggi?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 June 2019 08:39

Sementara dari dalam negeri, faktor yang bisa menjaga rupiah tetap di zona hijau adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh permohonan kubu pasangan capres- cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Artinya, boleh dibilang pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sudah secara de facto menjadi pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Jokowi adalah presiden periode 2014-2019, dan putusan MK memperkuat posisinya untuk kembali menjadi RI-1. Jadi pelaku pasar kini bisa tenang, karena tidak ada perubahan arah kebijakan pemerintah yang drastis.
Justru Jokowi jadi punya lebih banyak waktu untuk membenahi masalah yang belum tuntas di periode pertamanya. Misalnya dalam hal peningkatan ekspor, investasi, reindustrialisasi, pembangunan sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan sebagainya.
Kepastian soal pemimpin Indonesia untuk 2019-2024 bisa membuat satu risiko bisa dicoret dari daftar. Ini tentu menjadi insentif bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia, yang bisa memperkuat nilai tukar rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Jokowi adalah presiden periode 2014-2019, dan putusan MK memperkuat posisinya untuk kembali menjadi RI-1. Jadi pelaku pasar kini bisa tenang, karena tidak ada perubahan arah kebijakan pemerintah yang drastis.
Justru Jokowi jadi punya lebih banyak waktu untuk membenahi masalah yang belum tuntas di periode pertamanya. Misalnya dalam hal peningkatan ekspor, investasi, reindustrialisasi, pembangunan sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan sebagainya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular