
Industri Properti Lesu, Begini Siasat Pakuwon Jati
Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 June 2019 18:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyampaikan marketing sales di tahun ini bisa lebih rendah atau flat dibanding dengan tahun lalu atau senilai Rp 2,2 triliun. Industri properti dinilai masih lesu, imbas dari tahun lalu yang masih berlanjut dan adanya pemilihan umum yang diselenggarakan pada April lalu.
Direktur Pengembangan Bisnis Pakuwon Jati Ivy Wong menyebutkan tahun 2019 masih menjadi tantangan untuk sektor properti. Untuk itu, pemerintah berupaya untuk kembali membangkitkan sektor ini dengan memberikan relaksasi untuk sejumlah regulasi yang sudah ada.
"Pada 2019 banyak tantangan, pertama pemilu. Dari Januari sampai sekarang masih lesu dan justru government dorong sektor ini dengan aturannya supaya sentimen jangan wait and see aja, it's time to buy. Target tahun ini agak flat, mungkin lebih turun dari tahun lalu," kata Ivy di Hotel Sherton Gandaria, Jakarta, Selasa (2 5/6/2019).
Marketing sales di tahun ini akan disumbangkan oleh penjualan hunian high rise yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Pendapatan dari hunian tersebut diperkirakan akan dapat dikantongi pada 2019, yakni atas bangunan di Kasablanka, Jakarta dan Pakuwon Mall di Surabaya.
Sementara itu, untuk pendapatan diperkirakan hanya akan tumbuh single digit saja. Mayoritas masih akan disumbangkan oleh pendapatan berulang recurring income perusahaan yang berasal dari biaya sewa mall, perkantoran dan hotel.
"Recurring income di 2017 kan baru expand retail space 30.000 meter persegi di Tunjungan Plaza dan 40.000 meter persegi di Pakuwon Mall. Dari opening di 2017 income recognize-nya 2018 dan recurring naik. Perform hotel tahun lalu lebih bagus di 2018 dari 2017 jadi okupansi naik dan room rate juga naik," jelas dia.
Dia menjelaskan, kontribusi dari recurring income di akhir tahun lalu sebesar 52% dan diperkirakan jumlah tersebut masih akan stabil di angka yang sama. Lantaran saat ini tingkat okupansi dari mall sudah mencapai 90%.
Tahun depan, Ivy memperkirakan jumlah marketing sales akan tumbuh lebih tinggi menyusul selesaianya sejumlah gedung perkantoran dan dua hotel di Jakarta dan Surabaya.
Niat untuk menambah jumlah landbank juga akan dilancarkan perusahaan di tahun ini dengan mengalokasikan dana senilai Rp 1 triliun. Adapun landbank yang ada saat ini total seluas 445,4 hektar.
(hps/hps) Next Article Pakuwon Jati Catat Laba Bersih Rp 2,7 T pada 2019
Direktur Pengembangan Bisnis Pakuwon Jati Ivy Wong menyebutkan tahun 2019 masih menjadi tantangan untuk sektor properti. Untuk itu, pemerintah berupaya untuk kembali membangkitkan sektor ini dengan memberikan relaksasi untuk sejumlah regulasi yang sudah ada.
"Pada 2019 banyak tantangan, pertama pemilu. Dari Januari sampai sekarang masih lesu dan justru government dorong sektor ini dengan aturannya supaya sentimen jangan wait and see aja, it's time to buy. Target tahun ini agak flat, mungkin lebih turun dari tahun lalu," kata Ivy di Hotel Sherton Gandaria, Jakarta, Selasa (2 5/6/2019).
Marketing sales di tahun ini akan disumbangkan oleh penjualan hunian high rise yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Pendapatan dari hunian tersebut diperkirakan akan dapat dikantongi pada 2019, yakni atas bangunan di Kasablanka, Jakarta dan Pakuwon Mall di Surabaya.
"Recurring income di 2017 kan baru expand retail space 30.000 meter persegi di Tunjungan Plaza dan 40.000 meter persegi di Pakuwon Mall. Dari opening di 2017 income recognize-nya 2018 dan recurring naik. Perform hotel tahun lalu lebih bagus di 2018 dari 2017 jadi okupansi naik dan room rate juga naik," jelas dia.
Dia menjelaskan, kontribusi dari recurring income di akhir tahun lalu sebesar 52% dan diperkirakan jumlah tersebut masih akan stabil di angka yang sama. Lantaran saat ini tingkat okupansi dari mall sudah mencapai 90%.
Tahun depan, Ivy memperkirakan jumlah marketing sales akan tumbuh lebih tinggi menyusul selesaianya sejumlah gedung perkantoran dan dua hotel di Jakarta dan Surabaya.
Niat untuk menambah jumlah landbank juga akan dilancarkan perusahaan di tahun ini dengan mengalokasikan dana senilai Rp 1 triliun. Adapun landbank yang ada saat ini total seluas 445,4 hektar.
(hps/hps) Next Article Pakuwon Jati Catat Laba Bersih Rp 2,7 T pada 2019
Most Popular