Saham Indika Meroket 25%, Apa Gerangan yang Jadi Pemicu?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 June 2019 18:33
negara-negara Asia menyiapkan komitmen dana US$ 64 miliar untuk membantu investasi pembangkit batu bara yang mulai ditinggalkan investor swasta.
Foto: Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah negara-negara Asia sepakat mendukung penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik (coal-fired power plants) dengan menganggarkan US$ 64 miliar membuat harga saham batu bara domestik melesat.

Salah satu saham emiten batu bara yang melesat tinggi adalah saham  PT Indika Energy Tbk (INDY) meroket hingga 25,46% pada level tertingginya di Rp 1.675/unit.

Volume saham INDY pun naik drastis dengan membukukan 97,3 juta unit transaksi saham atau senilai Rp 150 miliar, jauh lebih besar dibandingkan nilai kemarin yang mencatatkan Rp 8,5 triliun transaksi.

Seperti diberitakan Bloomberg, negara-negara Asia menyiapkan komitmen dana US$ 64 miliar untuk membantu investasi pembangkit batu bara yang mulai ditinggalkan investor swasta.

Adapun negara-negara yang berkontribusi terhadap penggunaan batu bara pada 2016 dan 2017 adalah China dengan rata-rata US$ 19 miliar per tahun, India US$ 17,9 miliar dan Jepang US$ 5,2 miliar, menurut Gencsu (organisasi riset).

Hal ini berdampak positif bagi industri batu bara tanah air yang ditandai dengan respons positif pelaku pasar sehingga sektor pertambangan naik 5,12% pada hari ini Selasa (25/06/2019).

Harga komoditas batu bara seakan mendapat angin segar di tengah permintaan akan komoditas tersebut yang menurun akibat perekonomian dunia yang lesu akibat ketegangan hubungan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dengan china.
(yam/hps) Next Article Target Produksi Flat, Indika Energy: Untuk Jaga Harga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular