
Di DPR, Bos BEI Paparkan 4 Strategi Perdalam Pasar Keuangan
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 June 2019 17:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan empat strategi untuk mengakselerasi dan memperdalam pasar keuangan Tanah Air. Hal ini disampaikan BEI saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan empat strategi tersebut yakni peningkatan jumlah dan partisipasi investor, peningkatan kualitas kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat, peningkatan kapasitas anggota bursa dan perluasan partisipan dan pengembangan dan optimalisasi infrastruktur kebursaan.
Inarno menyebut, beberapa fokus pengembangan BEI di tahun ini antara lain pengembangan produk derivatif atau instrumen investasi hedging seperti single stock futures, structured warrant, indeks futures dan bond futures. Selanjutnya, platform perdagangan surat utang di Bursa Efek.
Tidak hanya itu, otoritas bursa juga mengembangkan perluasan proses pencatatan di BEI melalui penawaran umum secara elektronik serta registrasi penawaran umum dan pencatatan perusahaan secara elektronik atau E-registration.
"BEI juga berupaya memperluas akses penggalangan dana atau fund raising dan pencatatan saham kepada perusahaan-perusahaan UKM melalui implementasi yang kami sebut dengan Papan Akselerasi," kata Inarno, Senin (24/6/2019) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Selain itu, BEI juga berupaya memperdalam pasar keuangan melalui inisiasi perluasan akses investasi pasar modal di daerah melalui perusahaan efek daerah.
BEI mencatat, hingga saat ini jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 633 perusahaan dengan jumlah investor pasar modal saat ini tercatat sebanyak 1,9 juta investor (Single Investor Identification/SID) di seluruh wilayah di Indonesia.
(tas) Next Article Rerata Transaksi Harian di BEI Tembus 480 Ribu
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan empat strategi tersebut yakni peningkatan jumlah dan partisipasi investor, peningkatan kualitas kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat, peningkatan kapasitas anggota bursa dan perluasan partisipan dan pengembangan dan optimalisasi infrastruktur kebursaan.
Inarno menyebut, beberapa fokus pengembangan BEI di tahun ini antara lain pengembangan produk derivatif atau instrumen investasi hedging seperti single stock futures, structured warrant, indeks futures dan bond futures. Selanjutnya, platform perdagangan surat utang di Bursa Efek.
Tidak hanya itu, otoritas bursa juga mengembangkan perluasan proses pencatatan di BEI melalui penawaran umum secara elektronik serta registrasi penawaran umum dan pencatatan perusahaan secara elektronik atau E-registration.
"BEI juga berupaya memperluas akses penggalangan dana atau fund raising dan pencatatan saham kepada perusahaan-perusahaan UKM melalui implementasi yang kami sebut dengan Papan Akselerasi," kata Inarno, Senin (24/6/2019) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Selain itu, BEI juga berupaya memperdalam pasar keuangan melalui inisiasi perluasan akses investasi pasar modal di daerah melalui perusahaan efek daerah.
BEI mencatat, hingga saat ini jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 633 perusahaan dengan jumlah investor pasar modal saat ini tercatat sebanyak 1,9 juta investor (Single Investor Identification/SID) di seluruh wilayah di Indonesia.
(tas) Next Article Rerata Transaksi Harian di BEI Tembus 480 Ribu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular