
Saham Kapitalisasi Rp 100 T
IHSG Naik Sepekan, Kapitalisasi HM Sampoerna Disalip Telkom
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 June 2019 16:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu naik sebesar Rp 74 triliun di angka Rp 7.193 triliun dari pekan sebelumnya.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai tersebut setara dengan 46,7% dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang berada di angka Rp 15.380 triliun per Juni ini.
Nilai market cap IHSG dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah unit saham beredar yang diperdagangkan di pasar. Saat ini, terdapat 636 emiten yang terdaftar (listing) di papan bursa, baik papan utama maupun papan pengembangan.
Dari jumlah emiten tersebut, hanya ada 11 emiten yang nilai kapitalisasi pasarnya di atas Rp 100 triliun atau disebut Big Cap. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih menjadi penguasa emiten dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 724,86 triliun atau bobotnya setara dengan 10,04% dari kapitalisasi IHSG.
Di posisi kedua masih ditempati PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi mencapai Rp 537,79 triliun atau 7,4% dari bobot IHSG. Peningkatan bobot pada saham BBRI terbilang cukup cepat dengan kenaikan 13,7% dalam sebulan terakhir.
Sedangkan posisi ketiga berhasil ditempati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai market cap sebesar Rp 400,21 triliun. Posisi tersebut sebelumnya ditempati PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan kapitalisasi Rp 378,03 triliun.
Data perdagangan menunjukkan, sejak awal tahun hingga 24 Juni ini mencatatkan pembelian asing hingga Rp 1,87 triliun di semua pasar.
Berikut daftar saham elite dengan market cap jumbo di atas Rp 100 triliun:
Pada minggu lalu IHSG mengalami kenaikan sebesar 1,04% pada level 6.315. Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Kepastian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan bertemu Presiden China Xi Jinping membuat bursa Asia semarak.
Kedua pemimpin tersebut akan bertemu di KTT G20 akhir pekan ini di Jepang, pelaku pasar berharap keduanya dapat membangun hubungan yang lebih konstruktif di tengah perang tarif perdagangan yang menjadi "hantu" bagi pertumbuhan ekonomi secara global.
Peluang penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga memberikan sentimen positif. Bursa saham global menghijau pada perdagangan Kamis merespons sikap The Fed.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Saham Amblas, Kapitalisasi HMSP Drop Rp 56 T & GGRM Rp 23 T
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai tersebut setara dengan 46,7% dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang berada di angka Rp 15.380 triliun per Juni ini.
Nilai market cap IHSG dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah unit saham beredar yang diperdagangkan di pasar. Saat ini, terdapat 636 emiten yang terdaftar (listing) di papan bursa, baik papan utama maupun papan pengembangan.
Di posisi kedua masih ditempati PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi mencapai Rp 537,79 triliun atau 7,4% dari bobot IHSG. Peningkatan bobot pada saham BBRI terbilang cukup cepat dengan kenaikan 13,7% dalam sebulan terakhir.
Sedangkan posisi ketiga berhasil ditempati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai market cap sebesar Rp 400,21 triliun. Posisi tersebut sebelumnya ditempati PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan kapitalisasi Rp 378,03 triliun.
Data perdagangan menunjukkan, sejak awal tahun hingga 24 Juni ini mencatatkan pembelian asing hingga Rp 1,87 triliun di semua pasar.
Berikut daftar saham elite dengan market cap jumbo di atas Rp 100 triliun:
![]() |
Pada minggu lalu IHSG mengalami kenaikan sebesar 1,04% pada level 6.315. Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Kepastian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan bertemu Presiden China Xi Jinping membuat bursa Asia semarak.
Kedua pemimpin tersebut akan bertemu di KTT G20 akhir pekan ini di Jepang, pelaku pasar berharap keduanya dapat membangun hubungan yang lebih konstruktif di tengah perang tarif perdagangan yang menjadi "hantu" bagi pertumbuhan ekonomi secara global.
Peluang penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga memberikan sentimen positif. Bursa saham global menghijau pada perdagangan Kamis merespons sikap The Fed.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Saham Amblas, Kapitalisasi HMSP Drop Rp 56 T & GGRM Rp 23 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular