Inflasi Singapura di Atas Ekspektasi, Rupiah Keok di 10.450
Putu Agus Pransuamitra,
CNBC Indonesia
24 June 2019 12:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (24/6/19), rilis data inflasi Negeri Merlion yang lebih tinggi dari prediksi menjadi sentimen positif bagi mata uangnya.
Data yang dirilis pukul 12:00 WIB lalu menunjukkan inflasi Singapura bulan Mei tumbuh 0,9% year-on-year (YoY), lebih tinggi dibandingkan konsensus 0,7%, berdasarkan data dari Tradingeconomics.
Sementara itu, inflasi inti dilaporkan naik 1,3% sesuai dengan konsensus. Inflasi yang bertumbuh di negara tersebut mengindikasikan adanya geliat permintaan atau konsumsi dan membunuh kekhawatiran berlebihan pasar akan terjadinya perlambatan di negara tersebut.
Pada pukul 12:05 WIB, dolar Singapura berada di kisaran Rp 10.450,35/SG$, atau menguat 0,10% dibandingkan penutupan perdagangan Jumat di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv.
Â
Sementara dari Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa saat lalu melaporkan data neraca perdagangan bulan Mei yang mencatat surplus US$ 210 juta. Ekspor dilaporkan turun 8,99% year-on-year (YoY) menjadi US$ 14,74 miliar, dan impor anjlok 17,71% menjadi US$ 14,53 miliar.
Namun, data inflasi Singapura sepertinya lebih kuat pengaruhnya melawan data surplus neraca dagang Indonesia terhadap mata uang masing-masing.
Berikut beberapa kurs jual beli dolar Singapura yang dikutip dari situs resmi masing-masing bank siang ini:
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Data yang dirilis pukul 12:00 WIB lalu menunjukkan inflasi Singapura bulan Mei tumbuh 0,9% year-on-year (YoY), lebih tinggi dibandingkan konsensus 0,7%, berdasarkan data dari Tradingeconomics.
Sementara itu, inflasi inti dilaporkan naik 1,3% sesuai dengan konsensus. Inflasi yang bertumbuh di negara tersebut mengindikasikan adanya geliat permintaan atau konsumsi dan membunuh kekhawatiran berlebihan pasar akan terjadinya perlambatan di negara tersebut.
Â
Sementara dari Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa saat lalu melaporkan data neraca perdagangan bulan Mei yang mencatat surplus US$ 210 juta. Ekspor dilaporkan turun 8,99% year-on-year (YoY) menjadi US$ 14,74 miliar, dan impor anjlok 17,71% menjadi US$ 14,53 miliar.
Namun, data inflasi Singapura sepertinya lebih kuat pengaruhnya melawan data surplus neraca dagang Indonesia terhadap mata uang masing-masing.
Berikut beberapa kurs jual beli dolar Singapura yang dikutip dari situs resmi masing-masing bank siang ini:
| Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
| BCA | 10.442,45 | 10.490,45 |
| BRI | 10.372,15 | 10.513,24 |
| Mandiri | 10.420,00 | 10.490,00 |
| BNI | 10.431,00 | 10.489,00 |
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular