
Diobral Asing, Harga Saham UNTR Tak Gerak
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 June 2019 12:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) cenderung bergerak stagnan dalam tiga hari terakhir. Saham UNTR dapat dikatakan meroket dalam sebulan terakhir dengan apresiasi mencapai 10,5%.
Pada penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham UNTR tidak mengalami perubahan alias sama dengan nilai penutupan kemarin pada level Rp 27.450/unit saham. Volume transaksi kurang begitu besar hanya 743 ribu unit saham senilai Rp 20,3 miliar. Senin (24/6/2019).
Adapun investor asing kembali melepas saham anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) tersebut dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp 4,9 miliar di pasar reguler. Sejak awal tahun, asing tercatat melepas Rp 978 miliar di pasar yang sama.
Padahal kinerja perusahaan pada kuartal I-2019 terlihat bertumbuh cukup baik di tengah penurunan komoditas batu bara. Perusahaan mencatatkan laba bersih yang mencapai Rp 3,14 triliun, melesat 17% secara year-on-year (YoY), dibandingkan laba pada tahun 2018 pada angka Rp 2,67 triliun.
Angka penjualannya juga meningkat 18,9% secara year-on-year (YoY) pada kuartal I-2019, secara angka mengalami peningkatan Rp 3,6 triliun, menjadi Rp 22,62 triliun pada kuartal I-2019.
Pada tahun ini Perseroan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp US$ 700 juta-US$ 800 juta. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan alat berat anak usaha perusahaan yakni PT Pamapersada Nusantara.
(yam/hps) Next Article Ekspansif, UNTR Anggarkan Capex Lebih dari Dua Kali Lipat
Pada penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham UNTR tidak mengalami perubahan alias sama dengan nilai penutupan kemarin pada level Rp 27.450/unit saham. Volume transaksi kurang begitu besar hanya 743 ribu unit saham senilai Rp 20,3 miliar. Senin (24/6/2019).
Adapun investor asing kembali melepas saham anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) tersebut dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp 4,9 miliar di pasar reguler. Sejak awal tahun, asing tercatat melepas Rp 978 miliar di pasar yang sama.
Padahal kinerja perusahaan pada kuartal I-2019 terlihat bertumbuh cukup baik di tengah penurunan komoditas batu bara. Perusahaan mencatatkan laba bersih yang mencapai Rp 3,14 triliun, melesat 17% secara year-on-year (YoY), dibandingkan laba pada tahun 2018 pada angka Rp 2,67 triliun.
Pada tahun ini Perseroan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp US$ 700 juta-US$ 800 juta. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan alat berat anak usaha perusahaan yakni PT Pamapersada Nusantara.
(yam/hps) Next Article Ekspansif, UNTR Anggarkan Capex Lebih dari Dua Kali Lipat
Most Popular