Sejak Awal Tahun, Dana Asing Sudah Serbu RI Rp 120 T
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 June 2019 16:03
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebutkan pasar keuangan Indonesia masih dinilai positif oleh investor. Hal ini terlihat dari dana asing yang masih mengalir deras masuk ke tanah air.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun hingga 19 Juni 2019, aliran modal asing masuk tercatat Rp 120,4 triliun (year to date). Aliran ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan juga saham.
"Aliran dana asing year to date adalah Rp120,4 triliun. Komposisinya, itu SBN Rp69,1 triliun dan saham Rp57,5 triliun, sisanya ada terkait dengan SBI," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Ia menegaskan, dengan kondisi ini terlihat bahwa para investor asing masih percaya terhadap prospek perekonomian domestik di tengah kondisi global yang menekan.
"Secara keseluruhan sejalan dengan kami sampaikan bahwa persepsi positfi ke RI. Kami juga liat sejumlah aliran masuk dalam bentuk PMA ke sejulah korporasi," tegasnya.
Selain itu, nilai tukar rupiah di Juni 2019 juga kembali meguat setelah Mei lalu sempat terpuruk. Juni 2019, nilai tukar Rupiah kembali menguat, yakni 0,04% sampai 19 Juni 2019 secara point to point dibandingkan dengan level akhir Mei 2019, dan 0,69% secara rerata dibandingkan level Mei 2019.
"Perkembangan positif pada Juni 2019 didorong persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik, termasuk peningkatan sovereign rating Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P), di samping prakiraan arah kebijakan moneter global yang melonggar," ujar Perry.
(dru) Next Article Sejak Awal Tahun RI Dibanjiri Dana Asing Rp 45,9 T!
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun hingga 19 Juni 2019, aliran modal asing masuk tercatat Rp 120,4 triliun (year to date). Aliran ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan juga saham.
"Aliran dana asing year to date adalah Rp120,4 triliun. Komposisinya, itu SBN Rp69,1 triliun dan saham Rp57,5 triliun, sisanya ada terkait dengan SBI," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
"Secara keseluruhan sejalan dengan kami sampaikan bahwa persepsi positfi ke RI. Kami juga liat sejumlah aliran masuk dalam bentuk PMA ke sejulah korporasi," tegasnya.
Selain itu, nilai tukar rupiah di Juni 2019 juga kembali meguat setelah Mei lalu sempat terpuruk. Juni 2019, nilai tukar Rupiah kembali menguat, yakni 0,04% sampai 19 Juni 2019 secara point to point dibandingkan dengan level akhir Mei 2019, dan 0,69% secara rerata dibandingkan level Mei 2019.
"Perkembangan positif pada Juni 2019 didorong persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik, termasuk peningkatan sovereign rating Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P), di samping prakiraan arah kebijakan moneter global yang melonggar," ujar Perry.
(dru) Next Article Sejak Awal Tahun RI Dibanjiri Dana Asing Rp 45,9 T!
Most Popular