BI Pertahankan Bunga Acuan di Level 6%
Lidya Julita S,
CNBC Indonesia
20 June 2019 13:58
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menggelar konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19-20 Juni 2019.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, Kamis (20/6/2019)
Untuk menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam pembiayaan ekonomi, Perry menungkapkan Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah.
"Sebesar 50 bps sehingga masing-masing menjadi 6,0% dan 4,5%, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0%, berlaku efektif pada 1 Juli 2019."
Konsensus pasar yang dihimpun Indonesia menghasilkan median suku bunga acuan bertahan di 6% dalam RDG BI bulan ini. Dari 11 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, tujuh di antaranya memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga acuan.
CNBC Indonesia menyiarkan secara live di televisi dan situs www.cnbcindonesia.com serta live report di bawah ini.
(Herdaru Purnomo - Hidayat Setiaji)
(dru)
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, Kamis (20/6/2019)
Untuk menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam pembiayaan ekonomi, Perry menungkapkan Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah.
"Sebesar 50 bps sehingga masing-masing menjadi 6,0% dan 4,5%, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0%, berlaku efektif pada 1 Juli 2019."
Konsensus pasar yang dihimpun Indonesia menghasilkan median suku bunga acuan bertahan di 6% dalam RDG BI bulan ini. Dari 11 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, tujuh di antaranya memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga acuan.
CNBC Indonesia menyiarkan secara live di televisi dan situs www.cnbcindonesia.com serta live report di bawah ini.
(Herdaru Purnomo - Hidayat Setiaji)
(dru)
14:17
GWM syariah juga turun jadi 4,5%
20 Jun 2019
BI Turunkan GWM Rupiah Bank Umum Jadi 6%
14:14
BI Pertahankan BI 7 Days RR 6%
20 Jun 2019
BI Pertahankan Bunga Acuan di Level 6%
14:13
"Memungkinkan BI melakukan upaya makroprudensial yang akomodatif," kata Perry.
20 Jun 2019
Siklus Kredit Bank Masih Tumbuh di Bawah Level Optimum
14:12
BI melihat kredit bank akan tumbuh di kisaran 10-12%.
20 Jun 2019
BI Proyeksi Kredit Bank 2019 Tumbuh 10-12%
14:11
"Turun dari Maret 2019 yang sebesar 11,5%," kata Perry.
20 Jun 2019
Pertumbuhan Kredit April 2019 Capai 11,1%
14:11
Inflasi terkendali dan masih sesuai target.
20 Jun 2019
Inflasi 2019 akan Berada di Titik Tengah 3,5% Plus Minus 1%
14:08
"Untuk mendukung penguatan rupiah. BI akan terus akselerasi pendalaman pasar uang," tutur Perry Warjiyo
20 Jun 2019
BI: Nilai Tukar Rupiah akan Stabil dan Bergerak Sesuai Mekanisme Pasar
14:08
"Didorong oleh prospek ekonomi membaik dan rating S&P."
20 Jun 2019
Rupiah Juni 2019 Tetap Positif
14:08
Sinergi dilakukan untuk meningkatkan ekspor melalui pariwisata dan upaya lain
20 Jun 2019
Sinergi dengan Pemerintah Terus Dilakukan
14:06
Surplus neraca modal dan finansial lebih baik dari tahun sebelumnya meskipun CAD meningkat sesuai dengan pola musiman.
20 Jun 2019
Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal II-2019 Tetap Baik
14:05
BI memproyeksikan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kuartal II-2019. "Pertumbuhan ekonomi kuartal II melambat. Kita perkirakan karena ekspor turun akibat perang dagang dan terbatasnya permintaan dunia serta turunnya harga komoditas. BI memperkirakan PDB 2019 tumbuh di titik tengah sasaran 5-5,4%.
20 Jun 2019
PDB RI Kuartal II-2019 Tumbuh Melambat
14:04
Pertumbuhan yang melambat mendorong sejumlah bank sentral menerapkan kebijakan yang dovish atau longgar. Trade war memacu ketidakpastian di pasar keuangan. Ini menjadi tantangan kita untuk menjaga tetap masuknya arus modal asing ke Indonesia.Â
20 Jun 2019
Perlambatan Ekonomi Buat Bank Sentral Dunia Dovish
14:02
20 Jun 2019
BI: Perang Dagang Memperlambat Pertumbuhan Ekonomi
Gubernur BI Perry Warjiyo memandang ekskalasi hubungan dagang yang meningkat mempengaruhi dinamika global. Semakin nyata juga menurunkan volume perdagangan dunia dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara.
13:59
20 Jun 2019
FOTO : Konferensi Pers RDG BI
 Foto: BI |
 Foto: BI |
Tags
Related Articles
Recommendation
Moment Penting
14:17
BI Turunkan GWM Rupiah Bank Umum Jadi 6%
14:14BI Pertahankan Bunga Acuan di Level 6%
14:13Siklus Kredit Bank Masih Tumbuh di Bawah Level Optimum
14:12BI Proyeksi Kredit Bank 2019 Tumbuh 10-12%
14:11Pertumbuhan Kredit April 2019 Capai 11,1%
14:11Inflasi 2019 akan Berada di Titik Tengah 3,5% Plus Minus 1%
14:08BI: Nilai Tukar Rupiah akan Stabil dan Bergerak Sesuai Mekanisme Pasar
14:08Rupiah Juni 2019 Tetap Positif
14:08Sinergi dengan Pemerintah Terus Dilakukan
14:06Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal II-2019 Tetap Baik
14:05PDB RI Kuartal II-2019 Tumbuh Melambat
14:04Perlambatan Ekonomi Buat Bank Sentral Dunia Dovish
14:02BI: Perang Dagang Memperlambat Pertumbuhan Ekonomi
13:59FOTO : Konferensi Pers RDG BI