
The Fed Beri Sinyal Pelonggaran, IHSG Melesat Lagi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 June 2019 09:55

Di sisi lain, perhatian pelaku pasar kini tertuju kepada Bank Indonesia (BI) yang pada siang hari ini dijadwalkan untuk mengumumkan tingkat suku bunga acuan terbarunya.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7-Day Reverse Repo Rate masih bertahan di 6%. Namun, ada suara-suara yang memperkirakan penurunan 25 bps ke level 5,75%.
Dari 11 ekonom yang kami survei, sebanyak 4 di antaranya memproyeksikan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Memang, kalau dilihat dari kacamata perekonomian, Indonesia memerlukan pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Perekonomian Indonesia saat ini sedang loyo, tak mampu tumbuh sesuai target, baik itu target dari para ekonom maupun target dari pemerintah sendiri.
Sedikit mundur ke tahun 2017, perekonomian ditargetkan tumbuh sebesar 5,1% dalam APBN, sebelum kemudian dinaikkan menjadi 5,2% dalam APBNP 2017. Kenyataannya, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,07%.
Pada tahun 2018, perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,17%. Padahal, pemerintah mematok target sebesar 5,4%. Ada selisih yang sangat jauh antara target dan realisasi.
Beralih ke tahun 2019, pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.
Walaupun agaknya suku bunga acuan masih akan ditahan pada pertemuan kali ini, ada harapan bahwa BI akan mengeluarkan pernyataan bernada dovish seperti yang sudah dilakukan oleh The Fed pada dini hari tadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7-Day Reverse Repo Rate masih bertahan di 6%. Namun, ada suara-suara yang memperkirakan penurunan 25 bps ke level 5,75%.
Dari 11 ekonom yang kami survei, sebanyak 4 di antaranya memproyeksikan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Sedikit mundur ke tahun 2017, perekonomian ditargetkan tumbuh sebesar 5,1% dalam APBN, sebelum kemudian dinaikkan menjadi 5,2% dalam APBNP 2017. Kenyataannya, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,07%.
Pada tahun 2018, perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,17%. Padahal, pemerintah mematok target sebesar 5,4%. Ada selisih yang sangat jauh antara target dan realisasi.
Beralih ke tahun 2019, pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.
Walaupun agaknya suku bunga acuan masih akan ditahan pada pertemuan kali ini, ada harapan bahwa BI akan mengeluarkan pernyataan bernada dovish seperti yang sudah dilakukan oleh The Fed pada dini hari tadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular