Jelang Pengumuman Bunga The Fed, Wall Street Siap Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 June 2019 19:08
Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: Bursa New York (AP Photo/Richard Drew))
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) diprediksi dibuka menguat pada perdagangan Rabu hari ini (19/6). Hingga pukul 18:40 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 28 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 3 dan 9 poin.

Membuncahnya optimisme dalam menyambut pengumuman tingkat suku bunga acuan oleh The Federal Reserve selaku bank sentral AS pada hari ini waktu setempat atau besok (20/6/2019) dini hari waktu Indonesia membuat aksi beli dilakukan di bursa saham AS.

Memang, The Fed diperkirakan masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 2,25%-2,5% pada pertemuan kali ini.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 19 Juni 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada pertemuan kali ini hanya berada di level 24,2%.


Namun, diharapkan bahwa The Fed akan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengindikasikan pemangkasan tingkat suku bunga acuan selepas menggelar pertemuan selama dua hari tersebut.

Pasalnya, beberapa waktu yang lalu, Jerome Powell (Gubernur The Fed) telah secara gamblang memberi sinyal pemangkasan tingkat suku bunga acuan dengan mengubah standar referensinya dari The Fed yang "sabar" menentukan suku bunga, menjadi bank sentral akan memperhatikan dampak perang dagang dan akan mengambil tindakan "yang sesuai".

Jelang Pengumuman Bunga The Fed, Wall Street Siap MenghijauFoto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell berpartisipasi dalam diskusi Economic Club di Washington, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Jim Young

"Kami memantau dengan ketat dampak dari berbagai perkembangan ini terhadap proyeksi perekonomian AS dan, selalu, kami akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan pertumbuhan (ekonomi), dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang ada di sekitar target simetris 2% kami," kata Powell, dilansir dari Reuters.

Masih mengutip CME Group, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 75 bps pada tahun ini berada di level 32,4%. Untuk pemangkasan sebesar 50 dan 25 bps, probabilitasnya masing-masing adalah sebesar 35,5% dan 15,7%.

Pemangkasan tingkat suku bunga acuan menjadi hal yang sangat krusial lantaran diharapkan bisa menghindarkan perekonomian Negeri Paman Sam dari perlambatan yang signifikan.

Bank Dunia memproyeksikan perekonomian AS tumbuh sebesar 2,5% pada tahun 2019, sebelum kemudian turun drastis menjadi 1,7% pada tahun 2020. Sebagai informasi, perekonomian AS tumbuh hingga 2,9% pada tahun 2018, menandai laju pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2015 silam.

Tekanan yang saat ini menyelimuti perekonomian AS tercermin dari rilis data ekonomi di sana. Belum lama ini, penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian AS periode Mei 2019 diumumkan sebanyak 75.000 saja, jauh di bawah ekspektasi yang sebanyak 177.000, dilansir dari Forex Factory.

Jika tingkat suku bunga acuan benar dipangkas nantinya, tingkat suku bunga kredit akan ikut melandai yang tentunya akan memberi insentif bagi dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Masyarakat juga akan terdorong untuk meningkatkan konsumsinya. Pada akhirnya, laju perekonomian bisa terdongkrak naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank) Next Article Jerome Powell, Kesabaran The Fed, & Semringahnya Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular