Investor Asing Tebar Duit Rp 349 M, IHSG Menguat 0,86%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 June 2019 12:45
Investor Asing Tebar Duit Rp 349 M, IHSG Menguat 0,86%
Foto: (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan dengan dibuka menguat 0,51% pada perdagangan Rabu ini (19/6/), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperlebar penguatannya menjadi 0,86% per akhir sesi 1 ke level 6.311,01.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi kenaikan IHSG di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+2,01%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+2,29%), PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (+8,27%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,42%), dan PT Astra International Tbk/ASII (+1%).

Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,74%, Indeks Shanghai naik 1,5%, indeks Hang Seng melesat 2,37%, indeks Straits Times naik 1,27%, dan indeks Kospi naik 1,22%.

Dua kabar gembira dari AS sukses memantik aksi beli di pasar saham Benua Kuning. Kabar gembira yang pertama adalah konfirmasi dari Presiden AS Donald Trump bahwa rencana pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di gelaran KTT G20 pada akhir bulan ini di Jepang akan terealisasi.

Investor Asing Tebar Dana Rp 349 M, IHSG Menguat 0,86%Foto: Cover Topik/Perang Dagang/Edward Ricardo

"Sudah melakukan pembicaraan yang sangat baik melalui telepon dengan Presiden Xi dari China. Kami akan bertemu pekan depan di KTT G20. Tim kami akan memulai pembicaraan sebelum pertemuan tersebut," cuit Trump di Twitter.

Tidak hanya AS, China juga sudah lebih kalem dan menyatakan siap berdialog dengan AS. Xi mengatakan kedua negara perlu mengedepankan komunikasi untuk mengatasi berbagai masalah.


"Kuncinya adalah menunjukkan apa yang menjadi perhatian masing-masing pihak. Kami berharap AS memperlakukan perusahaan-perusahaan China dengan adil. Saya sepakat bahwa tim kedua negara akan menjaga komunikasi untuk menyelesaikan berbagai perbedaan yang ada," papar Xi, mengutip Reuters.

Selain karena membuka jalan menuju damai dagang, pertemuan Trump-Xi di sela-sela KTT G20 menjadi sangat penting lantaran sebelumnya Trump sudah mengancam bahwa dirinya akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G20.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

Kabar gembira dari AS yang kedua adalah membuncahnya optimisme dalam menyambut pertemuan The Federal Reserve selaku bank sentral AS yang sudah dimulai pada Selasa (18/6/2019) waktu setempat dan akan berakhir pada hari Rabu (19/6/2019).

Memang, The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 2,25%-2,5% pada pertemuan kali ini. Namun, diharapkan bahwa The Fed akan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengindikasikan pemangkasan tingkat suku bunga acuan selepas menggelar pertemuan selama dua hari tersebut.

Pemangkasan tingkat suku bunga acuan diperlukan guna mengatasi perlambatan ekonomi di AS. Belum lama ini, Bank Dunia (World Bank) sudah mengafirmasi bahwa perekonomian AS akan mengalami perlambatan yang signifikan pada tahun ini dan tahun depan.

Investor Asing Tebar Dana Rp 349 M, IHSG Menguat 0,86%Foto: Ketua Federal Reserve Board Jerome Powell (REUTERS/Yuri Gripas)

Bank Dunia memproyeksikan perekonomian tumbuh sebesar 2,5% pada tahun 2019, sebelum kemudian turun drastis menjadi 1,7% pada tahun 2020. Sebagai informasi, perekonomian AS tumbuh hingga 2,9% pada tahun 2018, menandai laju pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2015 silam.

Apalagi, rilis data ekonomi terbaru belakangan ini memang mengonfirmasi adanya perlambatan ekonomi. Belum lama ini, penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian AS periode Mei 2019 diumumkan sebanyak 75.000 saja, jauh di bawah ekspektasi yang sebanyak 177.000, dilansir dari Forex Factory.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 18 Juni 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 75 bps pada tahun ini berada di level 32,9%. Untuk pemangkasan sebesar 50 dan 25 bps, probabilitasnya masing-masing adalah sebesar 36,2% dan 15,2%.

Sementara itu, probabilitas bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipertahankan di level 2,25%-2,5% sepanjang tahun ini hanya tersisa sebesar 1,9% saja, dari yang sebelumnya 26% pada bulan lalu. Investor asing memegang peranan penting dalam mendorong IHSG melaju di zona hijau. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 349,1 miliar (pasar reguler).

Dua kabar gembira yang datang dari AS direspons positif oleh rupiah sehingga memberikan optimisme bagi investor asing untuk menebar dananya di pasar saham Indonesia. Hingga siang hari, rupiah mencetak apresiasi sebesar 0,35% di pasar spot ke level Rp 14.270/dolar AS.


Dengan apresiasi rupiah yang terbilang signifikan, investor asing bisa terhindar dari yang namanya kerugian kurs sehingga mereka pun tak ragu untuk menyerbu pasar saham Indonesia.

Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing per akhir sesi 1 di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 154,1 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 90,5 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 59 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 30,6 miliar), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 19,2 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular