
Sempat Ambruk 25%, BEI Pantau Saham Emiten Hary Tanoe
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 June 2019 11:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan dua saham media Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo yakni PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang sahamnya amblas ke auto reject bawah, minus 25% pada perdagangan Senin kemarin (17/6/2019).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan transaksi saham ini masih dipantau, bisa saja pergerakannya masuk dalam kelompok saham yang pergerakannya tidak biasa dan bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
"Kita lagi lihatin sekarang. Kalau masih wajar karena memang supply dan demand ya biar saja. Kita lagi lihatin sekarang. Kecuali ada yg enggak wajar bisa kena UMA," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/6/2019).
Dari sisi perusahaan tercatat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia menyebutkan pihaknya telah meminta penjelasan langsung dari pihak perusahaan berkaitan dengan pergerakan tak biasa ini.
Dalam keterangan resmi yang diberikannya, pihak perusahaan menyebut hingga saat ini tak ada aksi korporasi yang bersifat material yang dapat mempengaruhi pergerakan harga sahamnya.
"Tapi dari keterbukaan informasi mereka sampaikan tidak ada hal-hal material dan hari ini akan kita pantau," jelas Laksono.
Hingga saat ini, informasi perusahaan yang dirilis perusahaan dalam bentuk keterbukaan informasi masih dinilai telah mencukupi informasinya untuk publik, sehingga bursa belum akan meminta konfirmasi lebih lanjut atau memerintahkan untuk melakukan public expose insidentil.
Senin kemarin, saham BMTR ditutup di harga Rp 360/saham di akhir perdagangan. Saham BMTR diperdagangkan dengan volume 223,87 juta saham sebanyak 9.271 kali dengan nilai sebesar Rp 92,37 miliar. Asing berhasil kabur dengan mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp 33,69 miliar dari saham ini.
Sementara, saham MNCN ditutup di harga Rp 975/saham pada sore kemarin setelah diperdagangkan sebanyak 190,19 juta unit saham dengan frekuensi 15.439 kali dan menghasilkan nilai perdagangan Rp 213,15 miliar. Asing juga mencatatkan net sell sebesar Rp 47,47 miliar sepanjang hari ini.
Namun pada perdagangan jelang penutupan sesi I, Selasa ini, saham BMTR naik lagi 8,33% di level Rp 390/saham dan MNCN naik 7,18% di level 1.045/saham.
Selasa hari ini, Special Assitant Hary Tanoe, Veronika Gunawan memberikan penjelasan terkait dengan kabar pembelian properti milik Presiden AS Donald Trump oleh Hary Tanoe. Pembelian itu memang dilakukan Hary Tanoe, tapi dilakukan bukan melalui MNC Grup, melainkan lewat perusahaan pribadi Hary Tanoe.
"Kami sampaikan bahwa memang benar Hary Tanoesoedibjo telah membeli rumah Presiden AS Donald Trump di Beverly Hills melalui perusahaan pribadinya, Hillcrest Asia Limited," kata Veronika kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/6/2019).
Dengan demikian besar kemungkinan, harga saham emiten Grup MNC mulai pulih karena pembelian yang dilakukan oleh Hary Tanoe menggunakan dana dari perusahaan pribadi, di luar dari MNC Grup.
(tas) Next Article Perusahaan Hary Tanoe Mau IPO Lagi, Incar Dana Rp 855 M
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan transaksi saham ini masih dipantau, bisa saja pergerakannya masuk dalam kelompok saham yang pergerakannya tidak biasa dan bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
"Kita lagi lihatin sekarang. Kalau masih wajar karena memang supply dan demand ya biar saja. Kita lagi lihatin sekarang. Kecuali ada yg enggak wajar bisa kena UMA," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/6/2019).
Dari sisi perusahaan tercatat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia menyebutkan pihaknya telah meminta penjelasan langsung dari pihak perusahaan berkaitan dengan pergerakan tak biasa ini.
Dalam keterangan resmi yang diberikannya, pihak perusahaan menyebut hingga saat ini tak ada aksi korporasi yang bersifat material yang dapat mempengaruhi pergerakan harga sahamnya.
"Tapi dari keterbukaan informasi mereka sampaikan tidak ada hal-hal material dan hari ini akan kita pantau," jelas Laksono.
Hingga saat ini, informasi perusahaan yang dirilis perusahaan dalam bentuk keterbukaan informasi masih dinilai telah mencukupi informasinya untuk publik, sehingga bursa belum akan meminta konfirmasi lebih lanjut atau memerintahkan untuk melakukan public expose insidentil.
Senin kemarin, saham BMTR ditutup di harga Rp 360/saham di akhir perdagangan. Saham BMTR diperdagangkan dengan volume 223,87 juta saham sebanyak 9.271 kali dengan nilai sebesar Rp 92,37 miliar. Asing berhasil kabur dengan mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp 33,69 miliar dari saham ini.
Sementara, saham MNCN ditutup di harga Rp 975/saham pada sore kemarin setelah diperdagangkan sebanyak 190,19 juta unit saham dengan frekuensi 15.439 kali dan menghasilkan nilai perdagangan Rp 213,15 miliar. Asing juga mencatatkan net sell sebesar Rp 47,47 miliar sepanjang hari ini.
Namun pada perdagangan jelang penutupan sesi I, Selasa ini, saham BMTR naik lagi 8,33% di level Rp 390/saham dan MNCN naik 7,18% di level 1.045/saham.
Selasa hari ini, Special Assitant Hary Tanoe, Veronika Gunawan memberikan penjelasan terkait dengan kabar pembelian properti milik Presiden AS Donald Trump oleh Hary Tanoe. Pembelian itu memang dilakukan Hary Tanoe, tapi dilakukan bukan melalui MNC Grup, melainkan lewat perusahaan pribadi Hary Tanoe.
"Kami sampaikan bahwa memang benar Hary Tanoesoedibjo telah membeli rumah Presiden AS Donald Trump di Beverly Hills melalui perusahaan pribadinya, Hillcrest Asia Limited," kata Veronika kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/6/2019).
Dengan demikian besar kemungkinan, harga saham emiten Grup MNC mulai pulih karena pembelian yang dilakukan oleh Hary Tanoe menggunakan dana dari perusahaan pribadi, di luar dari MNC Grup.
(tas) Next Article Perusahaan Hary Tanoe Mau IPO Lagi, Incar Dana Rp 855 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular