Surat Utang Pemerintahan Jokowi Diminati, Yield Turun

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
14 June 2019 10:48
Ekspektasi penurunan suku bunga acuan di AS mendorong arus modal masuk ke pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah dibuka menguat diwarnai. Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) mendorong arus modal masuk ke pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Berikut perkembangan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah berbagai tenor pada hari ini, Jumat (14/6/2019):
Yield Obligasi Negara Acuan 14 Jun'19
SeriJatuh tempoYield 13 Jun'19 (%)Yield 14 Jun'19 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 13 Jun'19
FR00775 tahun7.2967.25-4.607.1828
FR007810 tahun7.7017.696-0.507.6325
FR006815 tahun8.078.054-1.607.9761
FR007920 tahun8.2028.18-2.208.1194
Avg movement-2.23
Sumber: Refinitiv

Terlihat bahwa yield obligasi pemerintah turun di seluruh tenor acuan. Penurunan yield adalah pertanda harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan.

Sepertinya investor semakin yakin bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, yaitu bulan depan. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,25% adalah 61,7%.

Sampai akhir 2019, kemungkinan Jerome 'Jay' Powell dan kolega akan menurunkan suku bunga acuan tiga kali menjadi 1,5-1,75%. Peluangnya adalah 38,5%.

Penurunan suku bunga acuan akan menurunkan imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS, terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Arus modal yang meninggalkan US Treasury Notes/Bills menyebar ke segala penjuru, terutama negara-negara berkembang yang menawarkan imbal hasil atraktif, termasuk Indonesia.

Apalagi sebelum libur Idul Fitri, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Artinya risiko gagal bayar alias default menjadi semakin kecil.

Surat utang pemerintahan Presiden Jokow Widodo (Jokowi) pun semakin diminati. Tingginya animo pasar membuat yield terus tertekan, dan biaya dana yang dikeluarkan pemerintah bisa ditekan.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular