Analisis Teknikal

Putar Balik dari Level Tertinggi 11 Pekan, ke Mana Arah Euro?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 June 2019 15:42
Mata uang euro berbalik melemah lawan dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (12/6/19) kemarin, dan terlihat belum mampu bangkit
Foto: euro (REUTERS/Thomas Hodel)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro berbalik melemah lawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (12/6/19) kemarin, dan terlihat belum mampu bangkit hingga memasuki perdagangan sesi Eropa Kamis (13/6/19) hari ini.

Pada pukul 15:00 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1293, tidak terlalu jauh dari penutupan Rabu di level US$ 1,1286, mengutip kuotasi MetaTrader 5.

Presiden AS Donald Trump yang mengancam memberikan sanksi pada proyek pipa gas Nord Stream 2 Rusia menjadi sentimen negatif bagi euro karena Jerman juga ikut terseret. Nord Stream 2 merupakan jalur pipa gas dari Rusia ke Jerman, dan Trump juga memperingatkan Jerman agar tidak terlalu tergantung dengan gas alam Rusia.


Setelah muncul ancaman dan peringatan tersebut, euro yang sebelumnya bergerak di dekat level terkuat 11 pekan berbalik arah, dan menjauhi titik yang dicapai pada 7 Juni lalu.

Analisis Teknikal
Putar Balik Dari Level Tertinggi 11 Pekan, Euro Mau Kemana?Grafik: EUR/USD Harian
Sumber: MetaTrader 5
Dalam jangka panjang, euro masih berpeluang menguat kembali setelah berhasil lepas dari pola channel down (dua garis merah sejajar mendatar) pada grafik harian.

Indikator rerata pergerakan konvergen devergen (MACD) memasuki zona positif, yang juga menggambarkan sentimen bullish atau penguatan.
Euro kini berada di sekitar rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru) dan MA 8 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 21 hari (garis hijau).
Putar Balik Dari Level Tertinggi 11 Pekan, Euro Mau Kemana?Grafik: EUR/USD 30 Menit
Sumber: MetaTrader 5
Pada time frame 30 menit euro bergerak di bawah MA 8 dan 21, dan MA 125, sementara indikator MACD bergerak naik namun masih di wilayah negatif. Indikator Stochastic sudah turun dari wilayah jenuh beli (overbought).


Penurunan euro pada Rabu kemarin hingga mendekati support (tahanan bawah) di area US$ 1,1280. Jika hari ini mampu ditembus, mata uang 19 negara ini berpeluang besar turun ke US$ 1,2850.

Di sisi lain, area US$ 1,1308 kini menjadi resisten (tahanan atas), euro berpeluang naik ke area US$ 1,1333 jika mampu melewati resisten tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular