
Rupiah Perkasa, Kurs Dolar Australia Ditikung 3 Hari Beruntun
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 June 2019 19:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia kini diambang pelemahan tiga hari berturut-turut melawan rupiah pada Rabu (12/6/19). Pergerakan pada hari ini membuktikan secara fundamental Mata Uang Garuda lebih kuat dibandingkan dengan Mata Uang Kanguru.
Pada pukul 17:20 WIB dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.887/AU$ atau melemah 0,21% di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv. Dalam dua hari sebelumnya aussie melemah masing-masing 0,69% dan 0,1%.
Rupiah mendapat sentimen positif setelah S&P yang menaikkan rating kredit Indonesia serta Bank Dunia yang tetap memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%, lebih tinggi dati rata-rata negara berkembang lainnya sebesar 4,0%.
Momentum bagi rupiah bertambah melihat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Indonesia yang dilaporkan naik menjadi 128,2, merupakan level tertinggi sejak data tersebut mulai dicatat sejak Juni 2000, masih menurut data Trading Economics.
Di sisi lain dolar Australia tidak dalam kondisi bagus setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga ke rekor terendah dalam sejarah 1,25% pada pekan lalu. RBA juga membuka peluang kembali memangkas suku bunga untuk membantu perekonomian sehingga menguatkan pasar tenaga kerja dan menaikkan inflasi.
Data dari ini juga menunjukkan sentimen konsumen yang dirilis Westpac Banking Corp turun menjadi menjadi -0,6 di bulan ini, dari bulan lalu sebesar 0,6. Perbedaan fundamental tersebut membuat dolar Australia terus tertekan selepas libur Lebaran di Indonesia.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia vs rupiah sepanjang bulan Juni di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Di Hadapan Dolar Australia, RupiahTerkuat Sejak 31 Mei!
Pada pukul 17:20 WIB dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.887/AU$ atau melemah 0,21% di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv. Dalam dua hari sebelumnya aussie melemah masing-masing 0,69% dan 0,1%.
Momentum bagi rupiah bertambah melihat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Indonesia yang dilaporkan naik menjadi 128,2, merupakan level tertinggi sejak data tersebut mulai dicatat sejak Juni 2000, masih menurut data Trading Economics.
Di sisi lain dolar Australia tidak dalam kondisi bagus setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga ke rekor terendah dalam sejarah 1,25% pada pekan lalu. RBA juga membuka peluang kembali memangkas suku bunga untuk membantu perekonomian sehingga menguatkan pasar tenaga kerja dan menaikkan inflasi.
Data dari ini juga menunjukkan sentimen konsumen yang dirilis Westpac Banking Corp turun menjadi menjadi -0,6 di bulan ini, dari bulan lalu sebesar 0,6. Perbedaan fundamental tersebut membuat dolar Australia terus tertekan selepas libur Lebaran di Indonesia.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia vs rupiah sepanjang bulan Juni di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.
Tanggal | Kurs Terakhir | Perubahan |
6/3/2019 | 9954.75 | 0.55% |
6/4/2019 | 9974.73 | 0.20% |
6/5/2019 | 9944.76 | -0.30% |
6/6/2019 | 9956.18 | 0.11% |
6/7/2019 | 9986.15 | 0.30% |
6/10/2019 | 9917.37 | -0.69% |
6/11/2019 | 9907.56 | -0.10% |
6/12/2019 | 9887.00 | -0.21% |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Di Hadapan Dolar Australia, RupiahTerkuat Sejak 31 Mei!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular