Sedih.. Semester 1 Hampir Usai, IHSG Kedua dari Bawah di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 June 2019 13:51
Pertumbuhan Ekonomi Mengecewakan
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Faktor domestik menjadi faktor utama di balik mengecewakannya kinerja IHSG sepanjang 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia tumbuh 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I-2019. Walaupun sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY, pertumbuhan ekonomi periode kuartal I-2019 jauh lebih rendah jika dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang sebesar 5,19% YoY.

Sebelumnya, gelaran pemilihan umum pada April diproyeksikan akan mendongkrak konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun, hal ini ternyata tak terjadi.

Selama ini, konsumsi rumah tangga memegang peranan yang besar dalam perekonomian Indonesia. Bahkan, pos tersebut membentuk lebih dari 50% perekonomain Indonesia. Pada 2018, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia adalah sebesar 55,7%, menjadikannya pos dengan kontribusi terbesar. Di posisi 2, ada investasi yang berkontribusi sebesar 32,3%. Di posisi 3, ada ekspor (barang dan jasa) yang berkontribusi sebesar 21%.

Memang, konsumsi rumah tangga mampu membukukan pertumbuhan sebesar 5,01% secara tahunan pada kuartal I-2019, jauh mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya (kuartal I-2018) yang sebesar 4,95% saja. Namun, lemahnya pertumbuhan pada pos-pos lain membuat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan menjadi rendah.

Investasi misalnya, hanya tumbuh 5,03% YoY, jauh lebih rendah ketimbang pertumbuhan pada periode kuartal I-2018 yang sebesar 7,95%. Kemudian, ekspor barang dan jasa justru tercatat jatuh sebesar 2,08% YoY pada tiga bulan pertama tahun ini. Padahal pada tiga bulan pertama di 2018, ekspor barang dan jasa melejit hingga 6,17% YoY. (ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular