Tembus Harga Rp 30.100, Saham BCA Rekor Tertinggi Sejak IPO

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
10 June 2019 11:15
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, ini merupakan harga saham tertinggi BCA sepanjang sejarah.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Selepas libur Lebaran 2019, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menembus level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan perdana Senin ini (10/6/2019).

Pada perdagangan pukul 10.44 WIB, harga saham BBCA melesat 3,44% ke level Rp 30.100/saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ini merupakan harga saham tertinggi BCA sepanjang sejarah tercatat di papan utama bursa pada 31 Mei 2000.

Saat IPO, harga penawaran BBCA di pasar perdana Rp 1.400/saham. Bank ini, sebelum krisis 1998 dimiliki oleh keluarga Salim dan sekarang dikuasai oleh keluarga Hartono, pemilik grup Djarum. Saat ini BBCA tercatat sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni Rp 740 triliun.


Hari ini merupakan hari pertama perdagangan saham di BEI kembali dibuka. Sejak 31 Mei 2019, bursa saham tutup karena libur Lebaran.

Saat penutupan perdagangan 31 Mei 2019, harga saham BCA berada pada level Rp 29.100/saham. Secara year to date atau tahun berjalan tercatat naik 15,67%.

Pada kuartal I 2019, BCA membukukan laba bersih hingga Rp 6,1 triliun atau naik 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 5,5 triliun.

Perolehan laba didorong oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 13,7% menjadi Rp 16,7 triliun.

BCA mencatat pendapatan bunga bersih sendiri naik 11,2% menjadi Rp 12 triliun dan pendapatan operasional lainnya naik 20,7% menjadi Rp 4,7 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan operasional yang positif pada triwulan I-2019 ditopang oleh pertumbuhan kredit dan fee based," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, di Grand Indonesia, Kamis (25/5/2019) saat paparan kinerja beberapa waktu lalu.

"Kami juga melihat adanya peningkatan jumlah transaksi sebesar 25,8% yoy yang didukung oleh pertumbuhan transaksi mobile banking dan internet banking," imbuh Jahja.

BCA juga mencatat total penyaluran kredit yang naik 13,2% menjadi Rp 532 triliun.

Berikut rasio keuangan BCA di kuartal I-2019:
  • CAR 24,5%
  • LDR 81%
  • NPL 1,5%
  • Total DPK Rp 629,6 triliun (naik 7,9%)

Strategi Bisnis BCA pada 2019
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Suku Bunga Turun, Saham BBCA Sentuh Level Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular