
Terima Kasih S&P, IHSG Cuan 2,51% Sepekan!
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
02 June 2019 13:13

Padamnya bara demo aksi 22 Mei yang menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menjadi salah satu faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Indonesia.
Tidak adanya kerusuhan dan meredanya kisruh politik membuat kecemasan yang dirasakan investor, terutama investor asing, menjadi berkurang, memberikan optimisme untuk masuk ke pasar saham. Investor asing yang 16 hari beruntun selalu membukukan aksi jual bersih, mulai mencatatkan aksi beli bersih di pasar reguler.
Lebih lanjut, investor asing diprediksi akan terus memburu aset-aset berbasis rupiah. Pasalnya lembaga pemeringkat kenamaan dunia yakni Standard and Poors (S&P) untuk menaikkan peringkat surat utang Indonesia.
"S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent," tulis S&P dalam keterangan resminya yang dirilis pada hari ini, Jumat (31/5/2019).
Dalam laporannya, S&P menuliskan bahwa perekonomian Indonesia berhasil tumbuh lebih cepat daripada rekan-rekannya di tingkat pendapatan yang sama.
Pertumbuhan riil per kapita Produk Domestik Bruto (PDB) Ibu Pertiwi mencapai 4,1% (rata-rata tertimbang 10 tahun). Sedangkan negara lain dengan tingkat pendapatan yang sama rata-rata hanya tumbuh 2,2%. Ini sungguh prestasi yang mengesankan, menurut lembaga yang bermarkas di New York, Amerika Serikat (AS), itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)
Tidak adanya kerusuhan dan meredanya kisruh politik membuat kecemasan yang dirasakan investor, terutama investor asing, menjadi berkurang, memberikan optimisme untuk masuk ke pasar saham. Investor asing yang 16 hari beruntun selalu membukukan aksi jual bersih, mulai mencatatkan aksi beli bersih di pasar reguler.
Lebih lanjut, investor asing diprediksi akan terus memburu aset-aset berbasis rupiah. Pasalnya lembaga pemeringkat kenamaan dunia yakni Standard and Poors (S&P) untuk menaikkan peringkat surat utang Indonesia.
"S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent," tulis S&P dalam keterangan resminya yang dirilis pada hari ini, Jumat (31/5/2019).
Dalam laporannya, S&P menuliskan bahwa perekonomian Indonesia berhasil tumbuh lebih cepat daripada rekan-rekannya di tingkat pendapatan yang sama.
Pertumbuhan riil per kapita Produk Domestik Bruto (PDB) Ibu Pertiwi mencapai 4,1% (rata-rata tertimbang 10 tahun). Sedangkan negara lain dengan tingkat pendapatan yang sama rata-rata hanya tumbuh 2,2%. Ini sungguh prestasi yang mengesankan, menurut lembaga yang bermarkas di New York, Amerika Serikat (AS), itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular