Mata Uang Asia Lesu, Kok Rupiah Melaju?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 May 2019 12:23
Perang Dagang dan Data China Lemahkan Asia
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pelemahan mata uang Asia disebabkan oleh sentimen negatif dari panasnya perang dagang AS-China. Kini Beijing yang berbalik galak, dengan menegaskan siap menghadapi AS di arena perang dagang. 

"Kami menolak perang dagang, tetapi kami tidak takut untuk berperang. Provokasi yang dilakukan AS nyata-nyata adalah sebuah terorisme ekonomi, chauvinisme ekonomi, dan penindasan ekonomi," tegas Zhang Hanhui, Wakil Menteri Luar Negeri China, mengutip Reuters. 

Perang dagang AS-China akan mempengaruhi kelancaran rantai pasok global. Arus perdagangan dan investasi global akan tersendat sehingga menurunkan laju pertumbuhan ekonomi. 


Kemudian, rilis data terbaru di China juga menjadi pemberat langkah mata uang Asia. Tidak seperti Indonesia, PMI manufaktur di Negeri Tirai Bambu malah melemah. Pada Mei, PMI manufakur China versi National Bureau of Statistics berada di 49,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 50,1. 

 

Skor di bawah 50 menandakan dunia usaha yang pesimistis. Perang dagang dengan AS (walau pemerintah bilang tidak takut) ternyata begitu memukul pengusaha. Pemesanan baru, ekspor, kapasitas produksi, sampai pembukaan lapangan kerja semuanya menurun. 

China adalah perekonomian terbesar di Asia, sehingga masalah yang dialami China tentu akan mempengaruhi kinerja satu benua. Risiko perlambatan ekonomi China yang semakin nyata membuat investor mundur teratur sehingga melemahkan mata uang Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular