Analisis Teknikal IHSG

Menguat Tajam Hari Ini, Bagaimana IHSG Jumat Besok?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 May 2019 18:24
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup perdagangan pada Rabu ini (29/5/2019) di zona hijau.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup perdagangan pada Rabu ini (29/5/2019) di zona hijau, menjelang libur kenaikan Isa Al-Masih pada Kamis besok. Indeks hari ini berakhir dengan penguatan sebesar 1,18% di level 6.104.

Sektor finansial yang menguat 1,23% menjadi pendorong utama penguatan IHSG, di susul berikutnya sektor konsumer yang menguat 1,57% dan infrastruktur dengan penguatan 2,21%.

Pasar saham dalam negeri masih memberikan daya tarik yang menjanjikan bagi para investor asing. Hal ini tercermin dari transaksinya hari ini yang membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 421 miliar di pasar reguler.

Adapun investor domestik tampaknya lebih cenderung menguangkan investasi alias profit taking jelang libur panjang Idul Fitri. Investor lokal hari ini membukukan net sell senilai Rp 300 miliar juga di pasar reguler.

Perdagangan saham akan dibuka pada Jumat 31 Mei dan setelah itu libur hingga Lebaran dan dibuka lagi pada 10 Juni mendatang.

Saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing yakni PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 352 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 64 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 41 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 32 miliar).

Secara teknikal, IHSG mulai keluar dari tekanan dan cenderung menguat. Terbentuknya pola lilin putih (white candle) mengindikasikan kontinuitas atas tren jangka pendek tersebut.


Jelang libur Isa Al Masih, IHSG Masih Berikan Sinyal MenguatSumber: Refinitiv


Secara jangka pendek, bisa dikatakan IHSG masih dalam tren penguatan, melihat posisinya yang bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari (moving average/MA5). IHSG bahkan mulai menyentuh MA20 (pergerakan rata-rata 20 hari) sebagai pengukur pergerakan jangka menengah.

Ruang penguatan IHSG pada perdagangan lusa nanti masih terbuka. Adapun level penghalang kenaikan (resistance) yang terdekat bagi IHSG berada di level 6.135, yang menjadi lubang (gap down) yang harus ditutup sampai perdagangan selanjutnya.

Ruang penguatan IHSg belum tertutup jika dilihat dari tingkat kejenuhannya. IHSG terlihat belum memasuki level jenuh belinya (overbought), jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA



TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular