Rupiah Bangkit, Dolar Australia Dibuat Nyaris Flat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 May 2019 18:58
Mata Uang Garuda bangkit pada perdagangan Rabu (29/5/19) sore, membuat dolar Australia yang sebelumnya menguat hingga 0,57% kini nyaris flat atau stagnan.
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata Uang Garuda bangkit pada perdagangan Rabu (29/5/19) sore, membuat dolar Australia yang sebelumnya menguat hingga 0,57% kini nyaris flat atau stagnan.

Pada pukul 16:40 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.949.82 atau hanya naik 0,04% di pasar spot mengutip data dari Refinitiv.



Prediksi ekonomi global akan melambat di kuartal II-2019 memberikan pukulan bagi mata uang Garuda. Rupiah sebagai mata uang emerging market dianggap sebagai aset yang berisiko sehingga lebih tertekan akibat pelambatan ekonomi global dibandingkan dengan dolar Australia.

Namun di sisi lain, dolar Australia juga tidak mampu menunjukkan perfoma bagus akibat Reserve Bank of Australia diprediksi akan memangkas suku bunga pada pekan depan.

Melemahnya pasar tenaga kerja Australia menjadi alasan utama RBA diprediksi akan melonggarkan kebijakan moneter, pada April naik menjadi 5,2%, dari bulan sebelumnya 5,1%.

Berdasarkan data dari Forex Factrory, RBA diprediksi akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,25% dalam rapat kebijakan moneter pada 4 Juni nanti.

Berikut kurs jual beli dolar Australia di beberapa bank sore ini.

Bank Kurs Beli Kurs Jual
BCA9.935,0310.015,03
BRI9.921,8010.060,20
Mandiri 9.965,0010.000,00
BNI9.936,0010.007,00


TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular