Pasca-Demo 22 Mei, Omzet Sarinah Mulai Pulih Rp 700 Juta/hari

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
29 May 2019 17:24
Pusat perbelanjaan Sarinah menjadi salah satu korban kerugian akibat aksi demonstrasi 22-24 Mei.
Foto: Sarinah Thamrin Usai Kerusuhan 22 Mei 2019 (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat perbelanjaan Sarinah menjadi salah satu korban kerugian akibat aksi demonstrasi 22-24 Mei lalu yang menolak hasil Pilpres 2019. Bahkan, selama 3 hari tersebut, kerugian peritel BUMN ini ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan perseroan kembali bangkit setelah ikut menderita kerugian dengan adanya aksi demonstrasi yang berlangsung cukup panjang dan menciptakan kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta itu. Sarinah sudah mulai beroperasi secara normal sejak Sabtu 25 Mei lalu.

Pada pembukaan hari pertama itu, pengunjung Sarinah memang masih sepi karena ada kekhawatiran masih ada aksi lanjutan dari demo tersebut. Selain itu beberapa ruas jalan di Ibu Kota juga masih ditutup guna menghindari aksi susulan.


Demonstrasi itu terjadi setelah kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil Pilpres 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diumumkan 22 Mei dini hari.


Pasca Demo 22-24 Mei, Omset Sarinah Tembus Rp700 Juta/Hari Foto: Kondisi Pertokoan Modern Sarinah Usai Aksi 22 Mei 2019 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Namun, pada hari berikutnya, para pengunjung mulai menyerbu Sarinah untuk berbelanja. Hal itu terutama karena kondisi keamanan dalam negeri yang mulai kondusif. Bahkan omzet Sarinah pada Minggu itu mencapai Rp 700 juta per hari.

"Hari Sabtu biasa (jumlah pengunjung), Minggu meningkat. Alhamdulillah ya, memang belum se-peak waktu sebelum kejadian ya, tetapi alhamdulillah sekarang meningkat. Sebagai, informasi, omzet kami yang toko hari pertama Sabtu tembus Rp5 50 juta, hari kedua, Minggu sudah tembus hampir Rp 700 juta per hari," jelasnya.

Namun Gusti Ngurah mengakui, pasca-aksi ricuh tersebut, memang ada penurunan pengunjung yang signifikan, sehingga ia berharap pada pekan ini hingga Lebaran pendapatan perusahaan akan kembali normal. Apalagi Sarinah akan beroperasi secara penuh pada waktu tersebut.

"Pengunjungnya mungkin turun hampir 20% ya. Jadi pengunjung jelas pasti berkurang, tapi sekarang karena sudah mendekati hari raya pasti masyarakat butuh kebutuhan pendukung hari raya. Insya Allah meningkat lagi," harapnya.



Pasca Demo 22-24 Mei, Omset Sarinah Tembus Rp700 Juta/Hari Foto: Kondisi Pertokoan Modern Sarinah Usai Aksi 22 Mei 2019 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sarinah resmi mengawali sejarahnya sebagai cikal-bakal usaha ritel modern di Indonesia saat didirikan pada 17 Agustus 1962. Sebagai badan usaha milik negara, Sarinah digagas oleh Presiden Soekarno guna mewadahi kegiatan perdagangan ritel.

Sarinah resmi membuka pusat perbelanjaannya pada 15 Agustus 1966 dan menjadi pusat perbelanjaan pertama di Indonesia saat itu.


Kacaunya kondisi Sarinah saat terjadi kerusuhan 22 Mei.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Heboh Larangan Hijab Karyawan Sarinah, BUMN Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular