Ini Dia Gambaran 'Hantu' yang Buat Jokowi Kesal Minta Ampun!

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
29 May 2019 16:14
Industri Adalah Kunci
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (dok. Setkab)
Dengan menggenjot kegiatan industri, apalagi yang berorientasi ekspor, maka kinerja perdagangan barang bisa mendapat nilai tambah. Selain itu harga jual barang-barang hasil olahan lebih tahan terhadap fluktuasi harga komoditas bahan baku.

Selain itu, dengan meningkatnya kemampuan industri dalam negeri, kebutuhan impor juga berpeluang untuk dikurangi. Akan ada lebih banyak produk yang tadinya hanya bisa didapat melalui impor, jadi dengan mudah dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

Namun sayangnya, pertumbuhan sektor industri Indonesia dalam empat tahun terakhir selalu lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Itu terlihat dari porsi industri manufaktur terhadap PDB yang mengalami penurunan.



Tahun 2010, sektor manufaktur menyumbang 22,04% atas PDB. Namun pada tahun 2018, makin menipis hingga tinggal 19,86% saja.

Jangan salah, bukan berarti sektor industri tak tumbuh. Hanya saja pertumbuhannya stagnan di kisaran 4% dalam empat tahun terakhir. Sementara pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5%.

Itu merupakan salah satu indikasi bahwa masyarakat, melalui badan usaha lebih tertarik untuk mengembangkan sektor lain yang tidak terkait industri pengolahan. Alhasil masih banyak produk ekspor Indonesia adalah barang mentah.

Selain itu, tanpa adanya produk-produk industri yang memadai, Indonesia akan semakin kebanjiran produk impor dari negara lain. Bisa-bisa revolusi industri 4.0 yang digadang-gadang menjadi motor pertumbuhan ekonomi ke depan hanya akan menjadi pintu masuk dan pendorong aliran barang impor.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular