
Sustainability Bond BRI: Merawat Bumi dengan Cara Mainstream
Yuni Astutik & Rahajeng Kusumo Hastuti & Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
29 May 2019 12:33

Lembaga keuangan pembangunan asal Belanda yaitu The Netherlands Development Finance Company (FMO), telah menerbitkan sustainable bond sejak 2013. Perusahaan ini sekaligus menjadi salah satu pencetus pasarnya.
Di Asean, baru dua perusahaan yang pernah menerbitkan sustainable bond. Pertama adalah Kasikornbank asal Thailand (Kbank) senilai US$ 100 juta pada Oktober 2018 dan kedua adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai US$ 500 juta.
Bank BRI menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan global sustainable bond. Sebelumnya perusahaan Indonesia baru menerbitkan green bond, seperti PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Bank OCBC NISP Tbk.
Sumber: The ASEAN Capital Markets Forum, diolah
Menjadi pelopor tak membuat Bank BRI kesulitan akan pasar. Bahkan surat utang ini laris manis hingga kelebihan permintaan mencapai US$ 4,1 miliar. Dengan nilai total obligasi yang ditawarkan sebesar US$ 500 juta, maka tingkat oversubscription mencapai lebih dari 8x.
Dengan tenor 5 tahun, bond Bank BRI memiliki kupon 3,95%. Dengan kupon tersebut maka spread bila dengan dibandingkan US Treasury hanya 168 bps atau 35 bps lebih tinggi dari global bond Pemerintah RI.
Ini merupakan spread yang menggiurkan yang pernah dicapai oleh perusahaan publik di Indonesia. Rendahnya spread tersebut sekaligus mencerminkan rendahnya risiko gagal bayar.
Wajar, karena Bank BRI telah masuk peringkat layak investasi (investment grade) dari Fitch Rating dan Moody's. Beberapa pekan setelah emisi bond, lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) juga menaikan rating Bank BRI menjadi layak investasi.
S&P terkenal paling pelit dan paling sulit memberikan rating layak investasi dibandingkan lembaga rating layak. Namun, kenaikan peringkat dari S&P sekaligus menjadi cap paten akan kelayakan investasi bagi Bank BRI.
Faktor lain yang membuat laris manis adalah permintaan investor, terutama dari negara maju, sangat besar. Isu keberlanjutan usaha, termasuk didalamnya isu lingkungan dan sosial telah menjadi concern negara maju dalam beberapa tahun terakhir.
Tentunya, sangat banyak investor yang ingin dunia ini berubah lebih ramah lingkungan dan lebih memberdayakan masyarakat. Investor kakap ini bisa berkontribusi dengan cara yang sangat mainstream, yakni membeli sustainable bond.
Melengkapi credit rating, sustainable bond juga melalui proses persetujuan yang ketat yang dipahami oleh investor. Pendaftaran bond ini harus mematuhi empat prinsip utama yaitu rencana penggunaan dana, proses seleksi dan evaluasi pada proyek, evaluasi penggunaan dana, dan pelaporan.
Empat prinsip tersebut harus konsisten dengan standar dari beberapa lembaga seperti International Capital Markets Association dan ASEAN Sustainability Bond Standards. Perusahaan yang ingin menerbitkan bond ini, wajib mengeluarkan sustainability bond framework yang kemudian direview oleh pihak independen agar konsisten dengan standar yang sudah ada.
BRI juga akan mengevaluasi proyek yang dicalonkan untuk pembiayaan dan pembiayaan kembali, yang sesuai dengan standar ICMA dan ASEAN, yang berdampak positif bagi lingkungan dan sosial. Selain itu, BRI telah mengembangkan pendekatan dua langkah untuk evaluasi proyek dan seleksi.
Ada tim yang bertanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui pembiayaan atau pembiayaan kembali, yang mencakup Enterprise Risk & Portfolio Management Division, Asset and Liabilities Management Division dan Treasury Business Division
Setiap pinjaman untuk tujuan pembiayaan kembali akan terbatas pada pembiayaan tidak lebih dari tiga tahun.
Sumber: The Netherlands Development Finance Company (FMO), diolah.
NEXT (dob/dob)
Di Asean, baru dua perusahaan yang pernah menerbitkan sustainable bond. Pertama adalah Kasikornbank asal Thailand (Kbank) senilai US$ 100 juta pada Oktober 2018 dan kedua adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai US$ 500 juta.
Bank BRI menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan global sustainable bond. Sebelumnya perusahaan Indonesia baru menerbitkan green bond, seperti PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Bank OCBC NISP Tbk.
Penerbit | Negara | Mata uang | Jumlah (juta) | (Juta) | Sifat |
PNB Merdeka Ventures Sdn Bhd | Malaysia | MYR | 2,000 | 483.9 | Green |
Segi Astana Sdn Bhd | Malaysia | MYR | 415 | 100.4 | Green |
Sindicatum Renewable Energy Co Pte Ltd | Singapura | INR | N.A. | - | Green |
UiTM Solar Power Sdn Bhd | Malaysia | MYR | 240 | 58.07 | Green |
Sindicatum Renewable Energy Co Pte Ltd | Thailand | Baht | N.A. | - | Green |
Kasikornbank Public Company Limited | Thailand | US$ | 100 | 100 | Sustainable Bond |
B. Grimm Power Public Company Limited | Thailand | Baht | 5,000 | 157.13 | Green |
Rizal Commercial Banking Corporation | Filipina | Peso | 15,000 | 471.4 | Green |
Pasukhas Green Assets Sdn Bhd | Malaysia | MYR | 200 | 48 | Green |
Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT | Indonesia | US$ | 500 | 500 | Sustainable Bond |
Total | 1919.3 |
Dengan tenor 5 tahun, bond Bank BRI memiliki kupon 3,95%. Dengan kupon tersebut maka spread bila dengan dibandingkan US Treasury hanya 168 bps atau 35 bps lebih tinggi dari global bond Pemerintah RI.
Ini merupakan spread yang menggiurkan yang pernah dicapai oleh perusahaan publik di Indonesia. Rendahnya spread tersebut sekaligus mencerminkan rendahnya risiko gagal bayar.
Wajar, karena Bank BRI telah masuk peringkat layak investasi (investment grade) dari Fitch Rating dan Moody's. Beberapa pekan setelah emisi bond, lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) juga menaikan rating Bank BRI menjadi layak investasi.
S&P terkenal paling pelit dan paling sulit memberikan rating layak investasi dibandingkan lembaga rating layak. Namun, kenaikan peringkat dari S&P sekaligus menjadi cap paten akan kelayakan investasi bagi Bank BRI.
Faktor lain yang membuat laris manis adalah permintaan investor, terutama dari negara maju, sangat besar. Isu keberlanjutan usaha, termasuk didalamnya isu lingkungan dan sosial telah menjadi concern negara maju dalam beberapa tahun terakhir.
Tentunya, sangat banyak investor yang ingin dunia ini berubah lebih ramah lingkungan dan lebih memberdayakan masyarakat. Investor kakap ini bisa berkontribusi dengan cara yang sangat mainstream, yakni membeli sustainable bond.
Melengkapi credit rating, sustainable bond juga melalui proses persetujuan yang ketat yang dipahami oleh investor. Pendaftaran bond ini harus mematuhi empat prinsip utama yaitu rencana penggunaan dana, proses seleksi dan evaluasi pada proyek, evaluasi penggunaan dana, dan pelaporan.
Empat prinsip tersebut harus konsisten dengan standar dari beberapa lembaga seperti International Capital Markets Association dan ASEAN Sustainability Bond Standards. Perusahaan yang ingin menerbitkan bond ini, wajib mengeluarkan sustainability bond framework yang kemudian direview oleh pihak independen agar konsisten dengan standar yang sudah ada.
BRI juga akan mengevaluasi proyek yang dicalonkan untuk pembiayaan dan pembiayaan kembali, yang sesuai dengan standar ICMA dan ASEAN, yang berdampak positif bagi lingkungan dan sosial. Selain itu, BRI telah mengembangkan pendekatan dua langkah untuk evaluasi proyek dan seleksi.
Ada tim yang bertanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui pembiayaan atau pembiayaan kembali, yang mencakup Enterprise Risk & Portfolio Management Division, Asset and Liabilities Management Division dan Treasury Business Division
Setiap pinjaman untuk tujuan pembiayaan kembali akan terbatas pada pembiayaan tidak lebih dari tiga tahun.
Tahun | Mata uang asal | Jumlah (juta) | US$ (juta) | Sifat |
2013 | EUR | 500 | 562 | Sustainable Bond |
2015 | EUR | 500 | 562 | Sustainable Bond |
2017 | EUR | 500 | 562 | Sustainable Bond |
2016 | SEK | 2,700 | 290 | Sustainable Bond |
2018 | US$ | 500 | 500 | Green |
2476 |
NEXT (dob/dob)
Next Page
Fokus Pada UMKM
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular