BTN Bidik Rp 600 Miliar dari Lelang 'Rumah Murah'
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
29 May 2019 04:44
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan percepatan penyelesaian kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) melalui program rumah murah yang per bulannya rata-rata meraup penjualan Rp 40 miliar pada kuartal I-2019.
Managing Director Collection & Asset Management Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan program rumah murah tersebut telah dijalankan sejak tahun lalu, dan mendapatkan respons positif dari masyarakat karena memungkinkan mereka membeli rumah dengan harga diskon.
"Rumah tersebut merupakan aset dari debitor BTN yang tidak bisa melanjutkan cicilan kreditnya. Per bulan rata-rata membukukan penjualan Rp 40 miliar. Untuk tahun ini, kami berharap nilai penjualan bisa mencapai Rp 600 miliar," tuturnya dalam buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Nilai kredit pemilikan rumah (KPR) yang asetnya berpeluang dilelang, lanjutnya, saat ini hanya sebesar Rp 4 triliun. Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2019 saja perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp 242,13 triliun.
"Rumah yang dilelang ini memiliki kelebihan seperti harga yang murah dan lokasinya yang sudah ramai oleh hunian lainnya, atau tidak terletak di perumahan baru yang masih sepi," ujar Nixon.
Secara total, rasio NPL net perseroan di level 2% sedangkan NPL gross sebesar 2,92% atau masih jauh di bawah batas yang dinilai riskan menurut standard Bank Indonesia (BI) pada level 5%. Dalam melakukan penyelesaian NPL, BTN terlebih dahulu melakukan upaya collection (penagihan), restrukturisasi, dan baru kemudian melelang aset.
Pada kesempatan yang sama. Nixon mengatakan kredit BTN tumbuh 19% secara tahunan per April 2019. Mayoritas bersumber dari KPR subsidi yang menyumbang 42,56% dari total portofolio kredit perseroan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Catat, Bekasi-Depok dan Daerah yang Dapat Bunga Murah KPR
Managing Director Collection & Asset Management Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan program rumah murah tersebut telah dijalankan sejak tahun lalu, dan mendapatkan respons positif dari masyarakat karena memungkinkan mereka membeli rumah dengan harga diskon.
"Rumah tersebut merupakan aset dari debitor BTN yang tidak bisa melanjutkan cicilan kreditnya. Per bulan rata-rata membukukan penjualan Rp 40 miliar. Untuk tahun ini, kami berharap nilai penjualan bisa mencapai Rp 600 miliar," tuturnya dalam buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Nilai kredit pemilikan rumah (KPR) yang asetnya berpeluang dilelang, lanjutnya, saat ini hanya sebesar Rp 4 triliun. Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2019 saja perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp 242,13 triliun.
"Rumah yang dilelang ini memiliki kelebihan seperti harga yang murah dan lokasinya yang sudah ramai oleh hunian lainnya, atau tidak terletak di perumahan baru yang masih sepi," ujar Nixon.
Secara total, rasio NPL net perseroan di level 2% sedangkan NPL gross sebesar 2,92% atau masih jauh di bawah batas yang dinilai riskan menurut standard Bank Indonesia (BI) pada level 5%. Dalam melakukan penyelesaian NPL, BTN terlebih dahulu melakukan upaya collection (penagihan), restrukturisasi, dan baru kemudian melelang aset.
Pada kesempatan yang sama. Nixon mengatakan kredit BTN tumbuh 19% secara tahunan per April 2019. Mayoritas bersumber dari KPR subsidi yang menyumbang 42,56% dari total portofolio kredit perseroan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Catat, Bekasi-Depok dan Daerah yang Dapat Bunga Murah KPR
Most Popular