
Sepanjang Hari, Rupiah Diprediksi Masih Tangguh!
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 May 2019 08:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diproyeksikan kembali menguat sepanjang perdagangan Selasa ini (28/5/2019). Apresiasi rupiah ini mulai tampak dari posisi pembukaan perdagangan pasar spot pagi ini.
Pada Selasa pagi ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.360 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,1% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro menilai faktor eksternal seperti perang dagang AS-China saat ini masih jadi katalis penggerak rupiah, dan belum ada isu baru sehingga kurs rupiah masih bisa bangkit kendati sedikit.
Selain itu, dari dalam negeri faktor domestik dinilai cukup kondusif sehingga tidak terlalu berpengaruh dan membuat rupiah masih bisa melanjutkan penguatan sepanjang hari ini. Jika pun rupiah pada akhirnya melemah di tengah perdagangan, Andry menilai depresiasi tersebut tidak akan melebihi level Rp 14.400/US$.
"Rupiah terhadap dolar AS, hari ini kemungkinan akan bergerak di sekitar Rp 14.322 dan Rp 14.398 per dolar AS," ujarnya, Selasa (28/5/2019).
Penguatan rupiah tentunya tak lepas dari kerja keras Bank Indonesia yang selama ini menjadi garda terdepan menjaga stabilitas mata uang Garuda.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo berkali-kali menekankan bahwa BI akan terus ada di pasar untuk menjaga rupiah agar tidak keluar dari nilai fundamentalnya. BI akan hadir di pasar melakukan intervensi dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dijual oleh investor asing.
Ke depan, BI dalam pernyataan resminya, menegaskan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga sejalan dengan prospek Neraca Pembayaran Indonesia 2019 yang membaik
"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas," ujar Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, dalam siaran persnya.
(tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada Selasa pagi ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.360 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,1% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro menilai faktor eksternal seperti perang dagang AS-China saat ini masih jadi katalis penggerak rupiah, dan belum ada isu baru sehingga kurs rupiah masih bisa bangkit kendati sedikit.
Selain itu, dari dalam negeri faktor domestik dinilai cukup kondusif sehingga tidak terlalu berpengaruh dan membuat rupiah masih bisa melanjutkan penguatan sepanjang hari ini. Jika pun rupiah pada akhirnya melemah di tengah perdagangan, Andry menilai depresiasi tersebut tidak akan melebihi level Rp 14.400/US$.
"Rupiah terhadap dolar AS, hari ini kemungkinan akan bergerak di sekitar Rp 14.322 dan Rp 14.398 per dolar AS," ujarnya, Selasa (28/5/2019).
Penguatan rupiah tentunya tak lepas dari kerja keras Bank Indonesia yang selama ini menjadi garda terdepan menjaga stabilitas mata uang Garuda.
Ke depan, BI dalam pernyataan resminya, menegaskan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga sejalan dengan prospek Neraca Pembayaran Indonesia 2019 yang membaik
"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas," ujar Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, dalam siaran persnya.
(tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Most Popular