
Rupiah Berbalik Menguat 0,25%, Dolar AS jadi Rp16.285

Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah terpantau mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari terakhir perdagangan minggu ini.
Melansir dari Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat (18/7/2025) rupiah berada di posisi Rp16.285/US$ atau naik 0,25%.
Dalam satu minggu ini rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,52% dan menjadi pekan kedua rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terkoreksi 0,25% di level 98,48.
Penguatan rupiah hari ini terjadi pada saat rilis data pasar tenaga kerja AS pada Kamis (17/7/20250), yang memperlihatkan soal klaim tunjangan pengangguran mingguan dan penjualan ritel.
Walaupun hasilnya menunjukkan tanda-tanda positif di tengah ketidakpastian ekonomi global, dengan menurunnya klaim pengangguran dan kenaikan pada penjualan ritel yang melebihi proyeksi pasar.
Kenaikan terbesar terjadi pada kategori retailer toko serba ada yang naik 1,8%, diikuti kendaraan bermotor dan suku cadang (1,2%), bahan bangunan dan perlengkapan taman (0,9%), serta pakaian (0,9%).
Sementara untuk klaim tunjangan pengangguran awal di AS hanya bertambah 221.000 untuk periode pekan kedua Juli 2025. Penambahan ini lebih baik dari ekspektasi pasar yang memperkirakan naik jadi 235.000.
Data ekonomi AS terbaru ini bisa memperkuat pandangan The Fed bahwa tenaga kerja AS masih dalam kondisi kuat, sementara konsumsi Masyarakat tetap tumbuh stabil di tengah tekanan inflasi dan ketidakpastian kebijakan moneter.
Dengan hasil baik ini, menjadi gambaran ke depannya untuk perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed yang terlihat semakin kecil kemungkinannya terjadi dalam waktu dekat.
Hal ini dapat membuat investor melihat kondisi ekonomi AS yang baik serta suku bunga yang masih tinggi, bisa membuat tekanan jual bagi mata uang negara berkembang termasuk rupiah ke depannya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak 'Roller Coaster' Rupiah di Semester I-2025, Dolar Masih Perkasa