Harga Minyak yang Anjlok Malah Bikin Kinerja Rupiah Terbantu

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 May 2019 12:21
Ekonomi Global Terancam Lesu
Ilustrasi Pengeboran Minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Faktor kedua adalah kekhawatiran investor terhadap risiko perlambatan ekonomi global. Wajar saja, karena perang dagang AS-China kini semakin panas. 

Setelah AS dan China saling balas menaikkan bea masuk, Washington memperkeruh suasana dengan memasukkan Huawei (raksasa teknologi komunikasi asal China) ke daftar hitam. AS menilai Huawei berbahaya bagi keamanan dan kepentingan nasional. 

China murka. Beijing menegaskan AS telah membohongi dunia. 

"Di dalam negeri mereka sendiri, AS sepertinya semakin ragu terhadap perang dagang terutama soal perang teknologi. AS telah menciptakan kebohongan dan kini mereka mencoba memasukkan unsur ideologi," tegas Lu Kang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari Reuters. 

Unsur ideologi yang dimaksud Lu adalah menanggapi pernyataan Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, belum lama ini. Menurut Pompeo, Huawei tidak hanya memiliki kaitan dengan pemerintah tetapi juga Partai Komunis China.  


Jika perang dagang AS-China terus berlangsung, maka yang rugi adalah seluruh dunia. AS dan China adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di bumi, sehingga ketika mereka saling hambat tentu akan mempengaruhi arus perdagangan dan rantai pasok global. 

Akibatnya pertumbuhan ekonomi global akan ikut terkoreksi. Saat aktivitas ekonomi melambat, permintaan energi akan ikut berkurang sehingga harga minyak ambrol. 

Akan tetapi, penurunan harga minyak sedikit banyak membawa berkah bagi Indonesia. Kira-kira sejak satu dekade terakhir, Indonesia adalah negara net importir minyak. Artinya kebutuhan tidak bisa dipasok oleh produksi dalam negeri sehingga suka tidak suka harus mengimpor. 

Kala harga minyak turun, maka biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Beban di neraca perdagangan dan transaksi berjalan bisa berkurang. 

Rupiah pun akan punya modal untuk menguat, karena ditopang arus devisa dari sektor perdagangan yang lebih baik. Tidak heran rupiah menguat 0,41% sepanjang pekan ini.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular