Asing Net Sell di Saham, Rupiah Malah Menguat 1,6% Sepekan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 May 2019 11:04
Rupiah sukses lewati pekan penuh ketegangan dengan menguat 230,48 poin berkat intervensi BI dan pelemahan indeks dolar AS.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses melewati pekan yang diwarnai ketegangan politik dengan menguat 230,48 poin sepanjang 5 hari kemarin. Penguatan ini terindikasi dipicu intervensi Bank Indonesia (BI) di samping juga karena pelemahan indeks dolar AS.

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/5/2019) pukul 16:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.385, atau menguat 1,6% dibandingkan dengan posisi penutupan Jumat akhir pekan lalu pada Rp 14.445 per dolar AS. 

Penguatan rupiah pekan ini terindikasi terjadi berkat intervensi bank sentral. Hal ini mengingat arus modal asing ke bursa saham Indonesia masih negatif, meski asing sempat masuk ke pasar obligasi dengan nilai pembelian Rp 1,7 triliun. Mulai masuknya asing di pasar obligasi menyusul makin kondusifnya situasi keamanan pasca-aksi demo menolak Pilpres 2019.


Pada Jumat, jual bersih (net sell) saham oleh investor asing mencapai Rp 369,74 miliar. Net sell sepekan tercatat Rp 2,07 triliun di pasar regular meski sepanjang 2019 masih tercatat beli bersih (net buy) Rp 55,917 triliun di semua pasar. 

Di pasar surat berharga negara (SBN), sepanjang Mei investor asing juga tercatat keluar dari pasar SUN dengan nilai penjualan Rp 12,88 triliun. Namun secara tahun berjalan, angka kepemilikannya masih positif yakni Rp 949,69 triliun, naik dari akhir Desember Rp 893,25 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan pihaknya terus berkomitmen untuk selalu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

"Rupiah akan tetap bergerak stabil, tentu dengan perkembangan ke depan ada gejolak. Tapi cenderung menguat," jelasnya di konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (23/5/2019).

Secara global, penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan mayoritas mata uang kawasan terhadap dolar AS menyusul pelemahan Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) sebesar 0,08% (pukul 16:00 WIB Jumat kemarin).

Asing Net Sell di Saham, Rupiah Malah Menguat 1,6% SepekanFoto: Konferensi pers KSSK (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Rilis data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan gamang menjadi pendorong pelemahan itu. Angka penjualan rumah baru (per April), misalnya, turun 6,9% menjadi 673.000 unit yang mengindikasikan masih lemahnya daya beli masyarakat AS.

Purchasing Manager's Index (PMI) AS edisi Mei versi IHS Markit berada di level 50,6, turun drastis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 52,6. Angka 50,6 adalah yang terendah sejak September 2009. Jika PMI di atas 50, berarti dunia usaha masih optimistis dan ekspansif.

Namun optimisme pengusaha di Negeri Adidaya begitu dekat dengan batas bawah. Akibatnya, investor global memilih memegang aset di negara lain dan melepas dolar hingga memicu depresiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ags/tas) Next Article Simak! Begini Pergerakan Rupiah dalam Sepekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular