Aksi Emiten Sepekan: Telkom Ganti Dirut hingga Laba Medco Q1

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
25 May 2019 08:40
Aksi korporasi emiten sepekan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini (20-24 Mei), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan hingga 3,96%, berbalik menguat dibandingkan dengan pekan sebelumnya setelah indeks mulai terangkat sentimen kondusifnya situasi dalam negeri.

Di tengah penguatan IHSG pekan ini, diwarnai juga dengan aksi korporasi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini mulai dari pinjaman bank, kinerja bisnis pada kuartal I-209, pembagian dividen, akuisisi-divestasi, belanja modal, restrukturisasi utang hingga pergantian susunan direksi dan komisaris.

Berikut rangkuman aksi emiten dalam sepekan ini:

1. Bagi Dividen, Telkom Ganti Dirut Baru 
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada Jumat (24/5/2019) akhirnya mensahkan keputusan pergantian direksi perusahaan sebagaimana didengungkan sebelumnya.

RUPST emiten telekomunikasi BUMN ini menyetujui pengangkatan Ririek Adriansyah, Presiden Direktur PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), anak usaha Telkom, menggantikan posisi Alex J Sinaga yang berakhir masa jabatannya.

Selain itu, pada 2018, Telkom membukukan laba bersih Rp 18,03 triliun. Jumlah pendapatan pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 130,78 triliun. Dengan capain ini, Telkom sepakat untuk membagikan 90% laba bersih 2018 menjadi dividen kepada para pemegang saham. Total jumlah dividen yang dibagikan senilai Rp 16,23 triliun.


2. Merger Telenor dan Axiata Group
Perusahaan telekomunikasi asal Norwegia Telenor dan Axiata Group tengah melakukan pembicaraan untuk menggabungkan operasional kedua perusahaan tersebut di Asia.

Kedua perusahaan berencana untuk menggabungkan aset telekomunikasi dan infrastruktur mereka menjadi perusahaan baru, yang nantinya Telenor akan memiliki 56,5% dan sisa 43,5% milik Axiata. Namun, angka-angka ini masih bisa berubah.

Dengan penggabungan ini, Telenor dan Axiata berharap dapat melakukan penghematan hingga US$ 5 miliar. Sementara pendapatan proforma tahunan diperkirakan mencapai US$ 13 miliar, dengan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar US$ 5,5 miliar.

3. Laba Bersih Naik, Ramayana Tebar Dividen Rp 337 M
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), sepanjang tahun lalu, membukukan pendapatan Rp 5,7 triliun, naik tipis 2,1% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 5,6 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan tahun lalu meningkat 44,4% menjadi Rp 587,1 miliar dari tahun sebelumnya Rp 406,6 miliar.

Dengan capaian ini, pemegang saham menyetujui untuk pembagian dividen sebesar Rp 337,1 miliar untuk tahun buku 2018. Nilai itu setara 57,4% dari laba bersih perseroan tahun lalu senilai Rp 587,1 miliar.



4. Charoen Pokphand Tebar Dividen Rp 1,9 T

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,55 triliun, melesat 82,11% year-on-year (YoY) dari tahun 2017 sebesar Rp 2,5 triliun. Pencapaian laba bersih perusahaan tidak terlepas dari peningkatan penjualan yang tumbuh 9,3% YoY menjadi Rp 53,96 triliun dari tahun sebelumnya Rp 49,37 triliun.

Dengan demikian, emiten pakan ternak dan perunggasan tersebut bakal membagikan dividen kepada para pemegang saham senilai Rp 1,93 triliun.


5. Danamon Rilis Obligasi Rp 2 T
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) merilis Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 senilai Rp 2 triliun. Berdasarkan surat pendaftaran obligasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), surat utang tersebut ditawarkan dengan kupon antara 7,55%-8,55% per tahun.

Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, Seri A senilai Rp 1,14 triliun dengan tingkat bunga 7,55% per tahun yang akan dibayarkan setiap tiga bulan. Memiliki tenor selama 370 hari kalender. Kemudian untuk seri B memiliki nominal sebesar Rp 852 miliar dengan kupon 8,55% per tahun. Seri ini akan jatuh tempo 24 Mei 2022 atau tenor selama 36 bulan.

6. Blue Bird Bagi Dividen dan Siapkan Capex Rp 1,5 T
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 182,65 miliar. Nilai itu setara dengan 39,4% laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018.

Tahun lalu, emiten dengan kode saham BIRD ini tercatat membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 460,27 miliar, naik 7,67% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, Rp 427,49 miliar. BIRD juga akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 1,2 triliun.

7. Rugi, Saratoga Tetap Bagi Dividen
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) bakal membagikan dividen senilai Rp 298,4 miliar kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2018, kendati pada tahun lalu perseroan masih mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 6,2 triliun.

Jumlah dividen yang dibagikan sebesar Rp 298,4 miliar atau 33,15% dari total dividen yang diperoleh tahun lalu sebesar Rp 900 miliar.
Adapun besaran dividen per saham yakni Rp 110/saham, atau besarannya mencapai 2,9% dividen yield dari harga penutupan saham SRTG pada 21 Mei lalu. Dividen yield adalah dividen per saham dibagi harga pasar saham.


8. Indocement Bagikan Dividen 100% dari Laba
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (21/5/2019) memutuskan untuk membagikan seluruh laba bersih tahun lalu yang setara Rp 1,15 triliun menjadi dividen.

Manajemen perusahaan juga menyampaikan bahwa Rp 878,74 miliar atau 4,75% dari laba bersih ditahan yang belum ditentukan pengunaannya (unappropriated retained earnings) juga akan dibagikan sebagai dividen.

Dengan demikian total dividen yang akan didistribusikan INTP tahun ini mencapai Rp 2,02 triliun sehingga pemegang saham akan menerima Rp 550/unit saham yang dimilikinya.

9. Unilever Tebar Dividen Rp 9 Triliun
Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagikan hampir seluruh laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 sebagai dividen sebesar Rp 9 triliun. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.

Dengan demikian, pemegang saham akan menerima dividen final sebesar Rp 1.185 per saham, termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 5 Desember 2018 lalu.

10. Laba Medco di Kuartal I-2019 Naik
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengantongi laba bersih senilai US$ 28,05 juta atau setara dengan Rp 403,95 miliar (asumsi kurs Rp 14.400/US$) sepanjang kuartal I-2019.

Jumlah laba bersih tersebut naik 29,66% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I-2018 yang senilai US$ 21,63 juta. Kenaikan laba bersih tersebut mendorong kenaikan jumlah laba per saham perusahaan menjadi US$ 0,00158/saham, dari sebelumnya US$ 0,00116/saham.
 

(tas) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular