
Analisis Teknikal IHSG
Indah pada Waktunya, IHSG & Rupiah Menguat di Akhir Pekan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 May 2019 17:41

Jakarta,CNBC Indonesia - Akhir pekan ini menjadi periode yang indah bagi pasar saham dalam negeri setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup perdagangan dengan penguatan 0,41% ke level 6.057 pada Jumat ini (17/5/2019).
Secara mingguan, IHSG menguat sebesar 3,95%. Nilai transaksi mencapai 724 juta lot saham, senilai Rp 38,16 triliun. Meskipun menguat, investor asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp 2,07 triliun di pasar reguler dalam sepekan ini.
Khusus perdagangan hari ini, nilai transaksi mencapai Rp 7,5 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 6.915 triliun di mana 212 saham naik, 183 saham turun dan 136 saham stagnan.
Tidak hanya IHSG yang menguat, rupiah juga menguat di penghujung pekan ini. Kala penutupan pasar spot, rupiah menguat 0,48% pada harga Rp 14.385/$US.
Faktor dari dalam negeri tampaknya yang paling berperan dalam penguatan pasar keuangan Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh semakin membaiknya situasi keamanan pasca-aksi demo pemilu.
Hal ini membuat pelaku pasar khususnya dari dalam negeri untuk memburu instrumen berisiko seperti saham yang anjlok sangat dalam pekan lalu. Alhasil IHSG dan rupiah mampu sama-sama menguat.
Secara teknikal, IHSG mulai keluar dari tekanan. Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) mulai mengarah naik menandakan bahwa IHSG memiliki kecenderungan naik.
Pola lilin putih (white candle) kembali terbentuk mengindikasikan kontinuitas kenaikan indeks.
IHSG mulai terlihat kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5), sehingga potensi penguatan dalam jangka pendek mulai terlihat.
Melihat dari tingkat kejenuhannya, IHSG belum terlihat memasuki level jenuh belinya (overbought), jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Secara mingguan, IHSG menguat sebesar 3,95%. Nilai transaksi mencapai 724 juta lot saham, senilai Rp 38,16 triliun. Meskipun menguat, investor asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp 2,07 triliun di pasar reguler dalam sepekan ini.
Khusus perdagangan hari ini, nilai transaksi mencapai Rp 7,5 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 6.915 triliun di mana 212 saham naik, 183 saham turun dan 136 saham stagnan.
Faktor dari dalam negeri tampaknya yang paling berperan dalam penguatan pasar keuangan Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh semakin membaiknya situasi keamanan pasca-aksi demo pemilu.
Hal ini membuat pelaku pasar khususnya dari dalam negeri untuk memburu instrumen berisiko seperti saham yang anjlok sangat dalam pekan lalu. Alhasil IHSG dan rupiah mampu sama-sama menguat.
Secara teknikal, IHSG mulai keluar dari tekanan. Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) mulai mengarah naik menandakan bahwa IHSG memiliki kecenderungan naik.
Pola lilin putih (white candle) kembali terbentuk mengindikasikan kontinuitas kenaikan indeks.
![]() |
IHSG mulai terlihat kokoh bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5), sehingga potensi penguatan dalam jangka pendek mulai terlihat.
Melihat dari tingkat kejenuhannya, IHSG belum terlihat memasuki level jenuh belinya (overbought), jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular